Free Banana Dancing ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
Bani Menulis dan Bercerita: November 2008

Jumat, 28 November 2008

Takkan Ada


Takkan ada
By: Agus Idwar J (AIJ) feat Amanda


………………
Nikmat-Nya yang manakah?
Yang kan kau dustakan
Bila kau bernafas dengan udaranya?
Nikmat-Nya yang manakah?
Yang kan kau dustakan
Bila engkau hidup dengan rizki-Nya
Nikmat-Nya yang manakah?
Yang kan kau dustakan
Takkan Ada!!


Terinspirasi oleh lagu di atas, bahwa tak ada satupun yang patut untuk kita banggakan. Selaku hamba yang dhoif. Yang lemah, bodoh, tolol. Segala atribut kemanusiaan kita adalah semata-mata anugrah dari Yang Kuasa. Seorang Jendral sekalipun, yang memiliki kekuasaan beribu-beribu pleton prajurit, takkan sanggup menghadapi gelombang tsunami. Lalu, apa yang kau banggakan? Seorang yang paling perkasa pun, hanya akan terdiam kaku, tak bisa berbuat apa-apa ketika menghadapi orang paling terkasih dalam hidupnya tengah berjuang melahirkan buah hati mereka. Seorang penulis, yang bergelimang bangga dengan rangkaian kata-kata indahnya, takkan pernah sanggup menuliskan nikmat Allah yang berlimpah ruah, yang luar biasa banyaknya, meskipun pohon menjadi pena, lautan dan samudera menjadi tinta, itu pun takkan sanggup menuliskan ilmu Allah yang memenuhi tiap inci jagad raya ini. Butuh berapa tahun seorang spesialis dokter mata hanya untuk mempelajari satu bagian tubuh manusia itu? Hanya mata saja! Dokter THT, dokter spesialis paru-paru, dokter spesialis hati, spesialis tulang. Lalu, bagaimana kau bisa bangga dengan ilmu yang tak sampai seujung kuku itu? Tak layak! Demi Penguasa Langit dan bumi, manusia sungguh tak layak sombong dengan segala kepintaran, kecantikan, kekayaan, kekuasaan yang ia miliki.

Artikel di bawah ini, saya sadur dan ringkas dari majalah Tarbawi, edisi 20 Th.2/31 Mei 2001/Shafar 1422 H :

Belajar dari sejarah. Fira’un, maskot arogansi sebuah keyakinan. Manusia terangkuh sepanjang masa, yang namanya Allah abadikan dalam Alqur’an yang agung, mati di laut merah. Mengaku sebagai tuhan. Padahal dirinya rendah hina. Bahkan ia menyuruh teknokratnya untuk membangun menara tinggi, sambil berceloteh, ”Barangkali aku bisa menemukan Tuhannya Musa”.

Yuri Gagarin, seorang astronot, manusia pertama yang mengorbit mengelillingi bumi, dengan dalih mencari Tuhan di luasnya semesta, dia melakukan perjalanan mengelilingi bumi dan angkasa. Di tahun 1976, ia pun tewas dalam kecelakaan pesawat tempur yang di tumpanginya.

Kapal titanic, maskot arogansi ilmu. Kapal termewah kala itu, meluncur pertama kali pada 31 Mei 1911, dengan sombongnya, sang pemilik kapal berkata ”Not even God himself could sink this ship, Tuhan pun tidak akan mampu menenggelamkan kapal ini! Bahkan pembuatnya menolak untuk menambah sekoci penyelamat. Setahun kemudian, untuk pertama kalinya, Titanic berlayar dari Inggris menuju New York. Di tengah perjalanan, lambung kapal terkoyak karena menabrak gunung es di belokan Newfounland. Tanggal 14 April 1912, Titanic tenggelam dalam perjalanan pertamanya, yang menewaskan 1.500 orang


Tenggelamnya Titanic dan Fir’aun hanya menjadi penegasan, bahwa untuk melumpuhkan arogansi hamba-hamba-Nya, Allah cukup menggunakan sebagian kecil dari makhluk ciptaan-Nya. Karena sesungguhnya, ”Kepunyaan Allah, tentara langit dan bumi.........”

Lalu, apa yang kau banggakan? Takkan ada! Kalaulah Allah mengaruniakanmu kecantikan, syukuri dengan mempercantik akhlakmu. Jika Allah memberimu kepintaran, gunakan senantiasa untuk kebaikan. Jika Allah memberimu jabatan, maka gunakan tanganmu untuk keadilan dan mengejawantahkan hukum Allah di muka bumi ini.

Bersyukur atas segala yang Allah berikan. Karena letak kebahagiaan adalah bagaimana ia mensyukuri nikmat yang Allah berikan. Buat apa berandai-andai daging, ayam ala resto jika yang tersaji di hadapanmu adalah nasi, sayur, tempe. Buat apa mengeluh tatkala hujan mengguyur, kau berharap hari cerah dan terang. Buat apa kau mengeluh ketika terik matahari menyengat tubuhmu, kau berharap hujan segera turun.

Terkadang kita mengeluh, kenapa aku tidak cantik seperti dia? Kenapa aku tidak kaya seperti dia? Kenapa aku tidak pintar seperti dia? Dan pertanyaan kenapa-kenapa yang lainnya, yang membuatmu merasa terpuruk dan tak berharga. Padahal Allah tlah janjikan, bahwa orang yang paling mulia disisi Allah adalah yang paling bertaqwa diantara hamba-Nya.

Maka berhentilah membenci diri sendiri. Berhentilah untuk tenggelam dalam kesedihan. Berhentilah menyesali kondisi yang ada. Nikmatilah apa yang ada. Itu jauh lebih baik ketimbang mengeluh. Toh dengan keluhan itu pun, tak sedikitpun menyelesaikan masalah. Sesuatu yang ada dihadapan kita, terasa wajar adanya. Kenikmatannya baru terasa justru ketika ia tiada.

Kita akan mensyukuri nikmat sehat manakala kita sakit. Kita akan merindukan seseorang, manakala ia sudah pergi menjauh. Maka ucapkan ”Alhamdulillah”.

Kamis, 27 November 2008

Esok Lebih Baik

Semua Tentang Kita
oleh: Peterpan

Waktu terasa semakin berlalu
Tinggalkan cerita tentang kita
Akan tiada lagi kini tawamu
Tuk hapuskan semua sepi di hati
Teringat di saat kita tertawa bersama
Ceritakan semua tentang kita
Reff:
Ada cerita tentang aku dan dia
Dan kita bersama saat dulu kala
Ada cerita tentang masa yang indah
Saat kita berduka saat kita tertawa


Benarkah first love never dies?? Di dunia ini, semua pasti mengalami cinta pertama. Tapi amat jarang, bahkan mungkin sangat langka, pasangan yang akhirnya menikah dengan cinta pertamanya, hidup bahagia, selamanya, sampai mereka meninggal. Cinta tak pernah menghalangi orang untuk mengejar takdirnya. Semakin dekat seseorang dalam mewujudkan takdirnya, semakin takdir itu menjadi alasan sejati keberadaannya. Maka, cinta adalah energi terbesar dalam melakukan segalanya.

Karena kecintaan pada agama agung ini, para sahabat rela mati di ujung tombak kafirun ketika perang Uhud, perang Khaibar, Perang Badar. Karena cinta, seorang ibu yang berbadan ringkih mampu menyelamatkan bayinya dari himpitan mobil saat kecelakaan terjadi. Karena cinta, seorang laki-laki merelakan waktunya berjam-jam menunggu kekasihnya di stasiun kereta hanya untuk bertemu dengan sang gadis. Itulah bahasa cinta. Yang hanya bisa di baca oleh orang yang memilikinya. Bahasa dunia yang resmi, bahasa yang tidak membutuhkan penjelasan. Sesuatu yang dapat meletupkan daya manakala kita lemah. Sesuatu yang dapat meledakkan empati yang dahsyat manakala kita kehilangan rasa kemanusiaan kita.

Cinta juga sesuatu yang mampu membuat kita bersemu merah tatkala mata kita bersitatap dengannya. Yang menimbulkan getaran-getaran di hati. Yang mampu menimbulkan deburan di jantung. Ya, setiap orang memiliki interpretasi yang berbeda-beda terhadap cinta. Wah, yang terakhir ini, yang jelas adalah bentuk cinta pada pasangan jenis kita. Hehe.......

Dalam hidup ini, cinta bukan segalanya. Tapi segalanya bisa di raih dengan cinta. Viktor E. Frankl menggariskan dalam logo terapinya, kehidupan adalah pencarian makna sejati. ”Dengan siapa” dan ”kapan” terkadang tidaklah penting. ”Mengapa” dan ”Bagaimana” jauh lebih penting. ”Dia yang memiliki ’mengapa’ untuk hidup, pasti bisa menghadapi hampir semua ’bagaimana’. Saya berusaha keras memaknai kata-kata ini. Berkali-kali saya baca dan akhirnya menemukan maksud dari perkataan tersebut.

Man purpose, Allah dispose. Manusia hanya bisa berencana, Allah punya kuasa. Menikahi orang yang kita cintai adalah kemungkinan. Mencintai orang yang dinikahi adalah kewajiban. Konon, wanita membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghapus kenangan first love. Pria, hanya sambil lalu. Artinya mereka cenderung lebih mudah melupakan ketika sudah ada yang menggantikan posisi ’someone spesial’ itu.

Maktub. Bukankah sejarah hidup kita ditulis oleh tangan yang sama. Oleh sang Pemilik takdir. Jadi, jangan pernah menyesali apa-apa yang sudah terjadi. Jangan pernah pikirkan sesuatu yang sudah tertinggal di belakang. Karena hal itu hanya akan menghabiskan energimu. Ah, nasehat ini sebenarnya untuk saya. Saya mencoba untuk membesarkan hati saya. Saya yakin mampu menatap masa depan untuk jadi lebih baik dari hari ini. Ya, saya bisa!! Tidak mengeluh oleh takdir. Tidak menyalahkan realita. Mencoba menjalani hari dengan memanfaatkan berjuta potensi yang Allah amanahkan pada saya. Itu jauh lebih baik. Oke, Bani, Go Go Go. Fight Fight Fight. Win Win Win…hehe, jadi ingat pas ikut Training ESQ. Semangat nya juga gitu tuh…….. Go, Fight, Win….

`Secret Admirer` Gadungan

Saya kembali menjalani hobi saya. Menjadi pengagum rahasia! Hehe…tapi ya gak segitu-gitu nya lah. Cuma suka-suka aja ama temen-temen. Dulu ketika saya kuliah, saya pengagum rahasia 2 ketua BEM 2 periode berturut-turut. Saya pengurus BEM tahun 2005-2006,dimana saya di amanahkan di bidang PSDM. Bidang yang kata orang siy, paling keren. Hehe,, kerjaannya meng-Ospek anak2 baru, menyusun kepantiaan Ospek, sekaligus menjadi SC panitia. Mengadakan pelatihan-pelatihan kepemimpinan, pokoknya kegiatan-kegiatan yang berbau pengembangan skill dan pengembangan diri mahasiswa. Tentu saja, saya punya kriteria buat orang-orang saya kagumi. Cerdas dan Bookaholic adalah 2 variabel yang sering jadi bahan pertimbangan saya buat orang yang layak saya kagumi *halah, apaan coba? Hehe *.

Nah, kali ini saya kagum dengan seorang yang baru saya kenal sekitar 1 bulan. Seorang Jurnalis di media harian lokal yang katanya sih independen. * Bukankah media terikat oleh banyak hal. Idealisme jurnalis atau redaktur terpasung oleh banyak hal. Keinginan pemilik modal, ketakutan atas tekanan politis, teror preman, atau amplop adalah permasalahan klasik di dunia jurnalis*, hayooo... ^_^

Pertama kali kenalan, tanggal 24 Oktober 2008. Kala itu, saya sedang mengajar di kelas. Handphone saya bergetar, biasanya saya malas untuk mengangkatnya. Tapi berhubung saya adalah Humas sebuah EGM yang sedang aksi di jalan sore itu, mau tak mau saya mengangkatnya, karena kalo gak, bisa kacau. Contact person para wartawan itu dengan saya. Jadi, kalo ada apa-apa, saya bertanggung jawab memberi klarifikasi kepada media.
Nah, jadi ceritanya si wartawan tadi gak dateng liputan ke aksi yang kami lakukan. So, minta info dari saya selaku humas-nya.

Itu awal perkenalan kami. Saya menjanjikan padanya akan mengirim press release nya malam itu juga berikut photo-photo aksi-nya. Jadilah malam itu kami ber-chatting ria. Gak nyangka, orangnya lumayan kocak. Biasanya, setiap kali saya berkenalan dengan seorang jurnalis, pada awal-awalnya mereka sok jaim. Beneran! Tapi, ujung-ujungnya juga ketauan kok, kalo sebenarnya mereka tuh gak seserius yang kita pikirin, yang kerjaannya ngetik berita mulu, liputan, ketemu nasum, dan sekelumit tugas jurnalistik lainnya. Hehe...

Hm, hubungan kami berlanjut sampe suatu kali saya meminta nya untuk meliput kerabat saya yang sedang sakit parah untuk dijadikan feature. Dengan harapan, akan ada bantuan dari pemerintah atau donatur, jika kondisi sakitnya ini terpublikasi di media. Jadilah hari itu, kami kopdaran untuk pertama kalinya. Tepatnya hari selasa, 28 Oktober 2008. *FYI, beginilah kalo orang tipe melankolis, mengingat dengan detail sesuatu nya. Otak mamalia saya bekerja dengan sangat baik, karena melibatkan emosional di dalamnya.

Ya, begitulah, akhirnya jadi dekat. Apalagi, saya ama dia sama-sama sering Online. Jadi, bisa ketemu tiap hari meski cuma di dunia virtual. Obrolan kami macem-macem. Dari yang serius ampe hal-hal kocak, tentang hobi, tentang mimpi, tentang cita-cita dan ehm..ehm...saya tak pernah berani bertanya kepadanya tentang cinta...he3.
Kemarin sore, kami bertemu kembali untuk kedua kalinya. Gak tau kenapa, mendadak saya jadi grogi begitu dia datang. Seperti di kerumuni semut sekampung. Rasanya sama persis ama waktu pertama kali ketemu. Ya ampun, saya blushing sendiri. Apa dia juga merasakan hal yang sama ya? Saya gak bisa memastikan.
Sampai suatu kali, saya mencoba menawarkan suatu bentuk hubungan kepadanya. Tidak ada jawaban pasti, pun karena saya juga merasa bahwa pertanyaan saya cuma sekedar iseng. Padahal, saya niatnya serius lho. Justru dia yang menanggapinya dengan tidak serius. Sampai disitu, titik. Akhirnya saya lebih memilih mundur. Mungkin lebih baik begitu ya. Hm, biarkan waktu yang menjawab. Saatnya saya meyakini, better to be loved than to love.....Hehe...^_^

Ihhh... ngapain sih nulis beginian? Ya, selain karena saya gak punya tempat buat “ngabur” dan mencurahkan semua uneg-uneg saya selain lewat tulisan, saya juga pengen merekam sejarah hidup saya, bahwa saya pernah begini dan begitu. Mungkin jadi bahan cerita yang menarik buat anak cucu saya kelak. Saya teringat kata-kata Pramoedya Ananta Toer, dalam Khotbah dari Jalan Hidup:

"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Dan saya memilih untuk menuliskannya di blog, daripada mandeg di buku harian. Hehe,,itupun kalo era blogger masi berjaya. Tapi denger2, pesta blogger di Jakarta yang berlangsung beberapa waktu lalu, bisa jadi pesta blogger terakhir. Wah, inovasi baru apalagi yang akan muncul di dunia virtual? Meskipun saya sadar, isi blog saya ini banyak ngaco nya. He3....
Honey, miss u...

HELP US...

Help Us…


Sebenarnya saya paling sebel kalo di ajak ke Rumah Sakit. Selain bau kimia dan obat-obat yang menyerang hidung dan pernapasanku, saya juga gak tega rasanya liat pemandangan para penghuni rumah sakit. Kok rasanya gimana gitu. Kasian banget. Apalagi kalo penyakitnya udah parah banget. Saya pernah muntah di rumah sakit, gak sengaja lewat pasien dengan sepatu roda dan selang infus di tangannya. Mendadak perut saya mual, dan langsung ngibrit muntah. Beneran saya pusing dan mual. Hehe..saya gak tahan nyium bau busuk yang menyengat.

Ngomongin masalah mual tadi, saya juga pernah KKN selama kurang lebih 2 bulan di daerah Kabupaten Kayong Utara (KKU), sebuah kabupaten pemekaran dari Kab. Ketapang. Kami ber-11 orang. Saya bersama 3 orang lainnya bertugas mengajar buta huruf di kampung sebelah, di daerah desa Pemangkat, teluk Melano, KKU. Disana kami mengajar warga yang buta huruf, bergantian setiap 4 hari dalam sepekan. Ada dua kelompok belajar. Yang pertama, kelompok bapak-bapak dan ibu-ibu nya. Yang kedua kelompok anak-anak yang putus sekolah karena keterbatasan biaya. Nah, hari itu tibalah giliran saya untuk pertama kalinya mengajar mereka. Pengalaman pertama begitu menyedihkan. Ceritanya begini, saya kebagian mengajar para bocah itu, yang gak peduli dengan kebersihan diri. Bau busuk menyengat karena ramai sekali, sementara ruangan begitu sempit, sekitar 3x4 meter, aroma tubuh mereka khas anak-anak kampung bercampur keringat. Awalnya saya mampu bertahan. Selang beberapa menit, saya langsung keluar, muntah! Sumpah! Apa yang sudah saya makan siang itu keluar dengan sukarela. Kepala saya pusing, akhirnya saya bilang ama temen-temen, plis, gantiin saya hari ituuuuuu aja. Yah, mau gak mau, mereka harus menggantikan saya. Hihi,,saya ditertawakan teman saya. Bahkan dia komentar begini, ”Bani nih gak cocok jadi orang kampung. Masa gitu aja gak bisa. Latihan donk neng, kapan survive nya kalo gitu?”. hehe, kira-kira begitulah saya. Apa saya perlu terapi supaya hidung saya gak sensitif mencium bau-bau begituan? Apa latihan yang tepat untuk saya? Hehe....

Eh, kok jd ngelantur siy?? Tadi kan ceritanya saya kerumah sakit! Kok malah cerita tentang KKN??!!?

Oke, balik lagi tentang rumah sakit. Kemarin sore, saya bersama mbak mengunjungi sepupu saya yang sedang sakit ginjal. Alhamdulillah kondisinya semakin membaik. Setelah hampir 8 bulan bertahan dengan kondisi perut membesar dan sebagian anggota tubuh yang membengkak.




Jumiati Lestari (Mia)



Namanya Jumiati Lestari (mia). Usianya 2 tahun 4 bulan. Sebenarnya, Mia adalah anak angkat bibi saya. Kedua orang tua Mia pergi merantau ke negara tetangga, Malaysia, menjadi TKI. Merasa iba, bibi saya akhirnya mau memelihara Mia. Meski kondisi ekonomi yang sulit. Bibi saya hanya bekerja sebagai petani. Begitu juga dengan suaminya. Menginjak umur 1,5 tahun, entah kenapa tubuh Mia semakin lama semakin berisi. Bibiku mengira, Mia tambah sehat, ternyata dugaan itu jauh meleset. Ternyata Mia sakit ginjal. Nah, kemarin sore, kondisinya sudah semakin membaik. Meskipun perutnya belum kembali normal.


Masih dalam satu ruangan itu, ada juga bocah berusia 2,5 tahun. Namanya Krishna. Badannya ringkih. Sangat kecil untuk ukuran 2,5 tahun. Gizi buruk, kata dokter. Ketika saya menghampiri, saya mengira, usianya baru 1 tahun. Saya ngobrol dengan ibunya. Sang ibu tak bisa menutupi kesedihannya, karena sudah hampir 1 bulan, kondisi Krisna tak begitu berarti mengalami perubahan. Ketika di bawa ke Rumah sakit, beratnya hanya 4,5 kilo. Kemudian berkat bantuan medis, berat nya naik 9 kilo. Terakhir, kemarin sore, beratnya turun lagi menjadi 6 kilo. Begitu terus. Selain badan yang ringkih, Krisna tak bisa menangis layaknya anak-anak kecil seusianya. Hanya sekedar melenguh kecil. Saya mencoba untuk menyapanya, pun tak ada respon apa-apa. Saya gak tega melihat kondisinya begitu. Ketika saya tanyakan, apakah RT disana pernah mengusahakan bantuan, ternyata tidak pernah. Bagaimana mau membantu, pak RT nya saja kerjanya mabuk-mabukkan dan main judi. Ah, miris. Sudah lebih setahun, jamkesmas nya tak juga di urus-urus oleh RT setempat, keluh sang ibu. Dan ini pun, jamkesmasnya di urus oleh bidan setempat yang bersedia membantu mbak Nike, ibu dari Krisna.


Krishna (2,5 tahun)


Kedua bocah ini sudah pulang kerumah pada siang, 26 Nopember 2008. Setelah hampir 1 bulan bertahan di Rumah Sakit. Mereka berdua kini tengah menunggu obat, yang amat langka. Jadi, daripada menunggu di rumah sakit, mereka diperbolehkan pulang kerumah. Jika obatnya sudah datang, barulah mereka boleh ke rumah sakit lagi. Kalo gak salah, nama obatnya Albumin. Saya juga gak tau istilahnya. Yang saya tau, obat tersebut sangat langka berada di apotik untuk pasien dengan kartu Jamkesmas. Dan tentu saja, SANGAT MAHAL!! Harganya hampir 2 juta!! Angka 2 juta tentu saja sangat besar dirasakan buat bibiku dan mbak Nike. Memang ada obatnya, tapi di apotek lain dan harus beli. Huh, saya sempat ngedumel juga dalam hati, jadi jamkesmas nya cuma buat obat-obat yang murahan donk.

Saya gak tau harus berbuat apa. Kepada para pembaca, tolong kiranya memberi saran. Kira-kira lembaga atau LSM atau apalah itu, yang bisa di hubungi untuk membantu kedua bocah tersebut. Bisa hubungi saya via Japri di : bara.zenith@gmail.com.

PLEASE, HELP US!!!!!!!!!!!

Selasa, 25 November 2008

Arti Jilbab


Hari Jumat adalah hari yang padat dengan kajian. Setidaknya itulah yang banyak saya lihat terjadi di kampus. Ya...antara jam 11.00-13.00 adalah saatnya para mentor (khususnya mentor akhwat) mengisi kajian yang lazim kami sebut sebagai STUDIKA (Studi Islam Kampus). Kajian keislaman yang bersifat wajib bagi mahasiswa baru (20% nilai mata kuliah agama di ambil dari nilai STUDIKA ini). Sekedar info, kehadiran Studika di kampus tidak terlepas dari perjuangan dan jerih payah para muassis dakwah UNTAN (Universitas Negri Tanpa Aurat Yang Nampak), yang gigih meng-gol kan kegiatan ini, sehingga kampus tak hanya sekedar tempat menimba ilmu-ilmu kuliah, tapi subur dengan aktivitas keIslaman.

Dan pertanyaan yang selalu bermain-main dikepala saya adalah, kenapa di kampus-kampus ilmu sosial, kegiatan keislaman kurang subur? Saya pernah pergi ke fakultas hukum, dan jarang sekali melihat wanita berjilbab. Bisa di hitung dengan jari jumlahnya. Amat jarang. Hal yang sama saya temukan di kampus sospol. Dan sebaliknya, semangat belajar tentang keislaman marak di kampus-kampus berlatar science, ex: kedokteran, MIPA. Dakwah di UI mulai marak di tahun 80’an, dan seingat saya, pionernya juga fakultas favorite disana, fakultas kedokteran! Di UGM, ITB, IPB dan kampus-kampus besar lainnya juga mengalami hal yang sama. Apa mungkin, karena anak science itu kelewat serius, berpikir logis, keingintahuan yang besar? Atau apa ya? Lalu, yang anak sosial, lebih karena mereka dalam sehari-harinya belajar non eksak, ilmu tidak pasti, cara berpikirnya juga yang suka berontak, hehe....

Duh, kok jadi ngelantur ya. Padahal saya mau cerita, jum’at yang lalu, saya diminta LDK Istiqomah, untuk mengisi kajian akhwat, dengan tema ”Urgensi Jilbab”. Ini kedua kalinya saya mengisi di kampus yang sama dan tema yang sama pula. Hm, apa arti jilbab bagi seorang muslimah? Apa arti kain berbentuk segi-empat yang menutupi kepala seorang muslimah? Sekedar tren masa kini kah?

Kata jilbab adalah bahasa Arab, berasal dari kata kerja ‘jalaba’ bermakna “menutup sesuatu dengan sesuatu yang lain sehingga tidak dapat dilihat”. Satu-satunya ayat Al-Qur’an yang secara eksplisit menggunakan istilah jilbab adalah ayat 59 surah al-Ahzab “Hai Nabi,katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu,dan istri-istri kaum mukmin:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka."Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah di kenal,karena itu mereka tidak diganggu.Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. Kemudian an-Nur ayat-ayat: 31.

Untuk melengkapi tulisan ini, saya googling tentang fenomena jilbab di Indonesia. Saya mengutipnya dari : http://magexcity.multiply.com/journal/item/7/Jilbab_Sebagai_Sebuah_Symbol
“Jilbab mulai lazim dipakai di Indonesia sekitar tahun 1980-an, di mana saat itu terjadi peritiwa revolusi besar di Iran ketika Imam Khomeini berhasil menggusur Reza Pahlevi yang dipopulerkan sebagai antek dunia Barat di Timur Tengah. Khomeini menjadi lambang kemenangan Islam terhadap boneka Barat. Simbol-simbol kekuatan Khomeini, seperti foto Imam Khomeini dan komunitas Black Veil menjadi tren di kalangan generasi muda Islam seluruh dunia. Semenjak itu jilbab mulai menghiasi kampus dunia Islam, tidak terkecuali Indonesia”.


Saya prihatin, melihat model jilbab saat ini yang hanya sekedar mengikuti mode saja, tanpa tau urgensi mengenakan pakaian takwa itu. Seperti pembahasan dalam sebuah buku berjudul “Berjilbab tapi telanjang”. Interpretasi saya begini, boleh jadi ia berjilbab, hanya sekedar menutup kepala saja, sedangkan pakaiannya sangat ketat, menampakkan bentuk tubuh.

Saya miris, jika ada pertanyaan seperti ini :lebih baik yang mana, wanita berjilbab, namun perilakunya buruk, atau wanita dengan pakaian yang buka-bukaan, tapi akhlaknya baik. Ah,,,, pasti lah jarang sekali menurut saya. Amat jarang, seorang wanita yang senang mengumbar aurat, perilakunya juga baik. Amat langka. Tapi jika ada, saya sangat bersyukur, apalagi jika dibarengi kesadaran untuk menutup anggota tubuhnya.

Kemudian, wanita yang berjilbab, namun buruk perangainya. Bagaimanapun, seorang akhwat, seorang wanita muslimah adalah manusia juga. Banyak faktor yang menyebabkan itu terjadi. Karena lingkungan dan kebiasaan. Nah, justru ketika seorang mengenakan jilbab, akan timbul kesadaran untuk berperilaku lebih islami, dan tentu saja menjaga adab sebagai seorang muslimah, untuk menjaga nama baik para jilbaber. Dia merasa punya tanggung jawab moral untukmenjaga citra jilbab yang identikdengan islam. Sedikit banyak, perasaan seperti itu pasti. Minimal, dia takkan mau dikatakan sama aja dengan perempuan pengumbar aurat.

Trus, buat yang belum mengenakan jillbab, saya yakin, niat baik untuk menyempurnakan menutup aurat pasti sebuah keinginan yang kuat dari dalam hati. Karena fitrahnya manusia, suka kebaikan. Saya sering mendengar keluhan teman-teman satu kampus saya yang sampai saat ini belum mengenakan jilbab. Asalan paling klasik ”belum siap”. Mereka bilang, kalau mereka belum siap mengenakan pakaian takwa karena merasa perilaku mereka belum islami, masih suka ngomongin orang, dan segala perilaku buruk lainnya. Ah, sampai kapan kau beralasan seperti itu. Sampai kapan kau akan menunggu kesempurnaan itu muncul? No body’s perfect. Jilbaber juga manusia, banyak salah dan dosa. Jadi, sembari terus memperbaiki diri, cobalah untuk menjalankan salah satu perintah-Nya yang satu ini. Saya yakin, akan ada banyak kemudahan-kemudahan jika memang di niatkan untuk sebuah kebaikan.

Inilah mungkin letak sulitnya seorang da’i. Mereka dituntut ”tidak boleh salah”, mereka jadi qudwah, mereka teladan, mereka di dengar omongannya, mereka di anggap ”suci”, mereka sangat tabu untuk melakukan kesalahan! Padahal, seorang da’i juga manusia, tak luput dari dosa dan kesalahan. Sedikit saja seorang da’i berbuat salah, maka hilanglah kredibilitasnya sebagai seorang yang di hormati. Ibaratnya, satu kesalahan yang di lakukan, itu menghapus seribu kebaikan yang telah dia lakukan. Sungguh tidak adil memang, tapi begitulah frame berpikir masyarakat kita, belum bisa open-minded.

Ah, saya cuma ngelantur...
Wallahu’alam bishowab

Senin, 24 November 2008

Mencintai dakwah

Tadi malam, kami menghabiskan malam minggu kami dalam acara Madrasah KAMMI 2 (MK2). Sebuah kegiatan pembinaan di KAMMI yang diberikan khusus untuk para pengurus. Tujuannya, selain sebagai ajang komunikasi di kalangan pengurus yang akhwat, juga sebagai agenda silaturahim. Ahamdulillah, saya sangat bersyukur di pertemukan dengan saudara seiman dalam sebuah jama’ah. Saya merasa besar di KAMMI, maka dari itu saya mencintai KAMMI. Tak terhitung banyaknya aksi jalanan yang pernah saya ikuti, turun ke jalan-jalan, diskusi lesehan di kampus bersama senior-senior, madrasah KAMMI, training-training kepemimpinan, Dauroh Marhalah, kepanitian ini-itu, kajian-kajian bersama ustadz-ustadz, rapat-rapat departemen, rapat-rapat kepanitiaan, rapat tim anti-korupsi, menjadi ”pengemis intelektual” alias masukin proposal ke perusahaan dan lembaga pemerintahan, dan banyak lagi lainnya. Hmm,,,saya merasa begitu banyak hikmah yang saya peroleh. Bagaimana dalam sebuah jama’ah, atau katakanlah sebuah komunitas dakwah, kita akan bertemu dengan banyak karakter. Disanalah di uji keikhlasan untuk menerima keputusan hasil syuro.

Malam tadi, kami mengeluarkan semua uneg2 selama menjadi pengurus. Karena tak pelak, selama 3 bulan kepengurusan baru ini, masih tahap pensolidan sesama pengurus, masih berkutat pada penguatan internal. Hmm, masalah klasik siy dalam sebuah organisasi. Bahkan ada seorang ikhwan yang mengatakan seperti ini, ”Ukh, dalam masa kepengurusan KAMMI, anti akan melewati 4 tahapan selama satu periode kepengurusan. 6 bulan pertama, kalian akan berkutat pada masalah internal saja. Lalu 6 bulan kedua, tahap pembenahan program kerja. 6 bulan ketiga, masa-masa reshuffle kepengurusan, lalu 6 bulan terakhir, disibukkan dengan agenda MUSDA. Begitulah setiap kepengurusan”. Wedew, kalo gitu, cuma 6 bulan donk, kita benar2 kerja. Hehe.....

Terlepas dari itu semua, saya rasa keberkahan dakwah bergantung dari para da’i nya. Ah, saya malu sebenarnya bicara seperti ini. Apalah saya. Saya hanya pecundang. Saya bukan pahlawan dakwah. Saya malu. Saya gak enak. Saya masih bergelimang dosa. Saya jauh sekali dari kriteria seorang da’i. Saya hanya mencoba untuk terus memperbaiki diri. Jika suatu saat saya jatuh, saya kembali melakukan kontemplasi. Iman seseorang itu fluktuatif. Saya berharap, kalaulah hari ini saya futur, tapi itu tidak sampai membuat saya terlempar dari jalan dakwah ini. Karena saya tau, dakwah akan terus berputar, ada dan tiadanya saya di dalamnya. Kalau mundur, akan ada yang menggantikan posisi kita nantinya. Saya gak mau itu terjadi. Saya selalu berdoa kepada Allah agar di tetapkan di jalan ini. Saya tak mau kehilangan hidayah. Sungguh! Tapi saya juga tak bisa menghindari batu-batu kerikil nan tajam selama perjalanan saya, yang tanpa saya sadari menghambat laju langkah kaki ini.

Keresahan intelektual yang selama ini saya alami, satu persatu menemukan jawabnya. Lewat perenungan, lewat bacaan, referensi-referensi, diskusi, pengalaman, taujih-taujih, dauroh-dauroh, dll. Saya ingat sekali, ketika saya bergabung untuk pertama kalinya dalam sebuah jama’ah tarbiyah, 3 Februari 2001. Materi pertama yang saya peroleh juga membekas di ingatan saya, ”10 sahabat yang dijamin masuk surga”. Sulit untuk mendefinisikan atmosfer yang saya rasakan ketika itu. Saat-saat dimana seorang remaja seperti saya mengalami masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Saya mengalami kekeringan spiritual. Saya merasa sholat dan ibadah saya hanyalah sebuah kewajiban, tanpa di iringi dengan spirit kecintaan kepada Allah, Penguasa langit dan bumi. Namun, begitu saya menjadi bagian dari jama’ah ini, saya begitu mencintai agama saya, islam. Mencintai Allah, Tuhan kita semua. Dan merindukan lelaki agung sepanjang masa, Muhammad, Rasul Allah.

Dalam perjalanan dakwah, saya mengalami begitu banyak peristiwa. Senang, sedih, kecewa, bangga, haru, bersama teman-teman satu kelompok. Ah, saya sudah 8 kali berganti kelompok halaqoh. Artinya, hingga saat ini, saya sudah punya 8 murobbiyah yang membina saya. Yang sudah membentuk karakter saya. Yang sudah mencurahkan tenaga, harta, pikiran, peluh keringat, uang, motor, pulsa untuk sebuah kelangsungan dakwah. Karena membina adalah amanah besar bagi seorang murobbiyah. Ia harus membentuk para binaannya untuk menjadi sepertinya, bahkan lebih baik darinya. Kepada para pejuang dakwah, para da’i, para pewaris para nabi, mari ukir sejarah emas kejayaan islam kembali. Jangan sampai dakwah mati, justru ditangan para da’i nya. Waallahu a’lam bishowab.

Jumat, 21 November 2008

Melankolisme sesaat

Arah penunjuk masa tepat pukul 03.00 dini hari. Kebiasaan buruk saya adalah meninggalkan komputer dalam keadaan menyala ketika malam hari. Benar-benar kebiasaan buruk. Lampu belajar yang terang benderang, komputer yang masih dengan riang gembira dalam keadaan On yang terkoneksi dengan internet, tak jarang membuat nama-nama di friendlist saya di YM jadi sebel ama saya. Pasalnya, setiap kali mereka nge-buzz, gada respon apapun dari seberang sana. Hehe, jelas saja, wong saya bermesraan dengan selimut dan guling saya. Tidurr!
Seperti saat ini, komputer masih menyala dan ketika saya menghampiri, sudah ada 5 nama membentuk room di YM, tanda mereka mengajak saya chatting. Puff.... dan lagi-lagi mereka leave message yang intinya ”kemana aja siy...”. dan pas mau di bales, eh, udah pada sign out.
Tinggalah 1 nama di list YM saya yang masih Online. Seorang laki-laki. Sesaat sebelum mata saya terpejam tadi malam, kami bertengkar kecil. Ya, kecil, karna masalah nya juga kecil. Tidak seserius yang membuat saya harus memutuskan hubungan dengannya. Tapi, cukup membuat saya jengkel untuk beberapa hari kedepan. Ia adalah temannya si dia. Teman akrab. Sangat akrab. Saya tau perkembangan dia juga darinya. Bagian ini yang membuat saya terpukul. Benar. Saya benar merasakan sakitnya jika harus mendengar cerita tentang dia. Apapun itu. Karena membuat ingatan dan kenangan-kenangan tentangnya seolah berloncatan dari memori otakku. Dia, yang pernah sangat dekat dengan saya. Dia yang saya hapus dari friendlist saya di YM dan pernah saya dapati email invite to join fs darinya. Ya, karena saya betul-betul telah menghapus semua memori tentangnya. Jadi, saya menghapus namanya dari YM saya, dari FS, dari HP saya, dan kalau bisa, menghapusnya dari benak saya.
Tapi, kenyataannya tak semudah membalik telapak tangan. Kedekatan yang terjalin cukup dekat, membuat namanya tak mudah di hapus begitu saja. Hal tersulit bagi saya. Sama halnya ketika saya harus menghapus nama lelaki pertama dalam hidup saya. Sumpah!! Butuh waktu 3 tahun untuk saya benar-benar menyadari kenyataan bahwa kami takkan mungkin bersama lagi.
Ternyata, kejadiannya berulang kembali. So, ini kedua kalinya saya harus berusaha keras untuk kembali membuka hati saya untuk sebuah nama. Inilah salah satu bentuk melankolisme saya. Duh, kok jadi sedih siy T_T. Pengen nangis…. But life must go on. Kata seorang teman dalam percakapan iseng di hape, “Non, laki-laki gak cuma satu, contohnya saya, hehe…saya heteroseksual kok ^_^”. Saya tersenyum kecut membacanya. Sesaat saya mati rasa……..*diam-diam, saya terkadang masih membuka fs dan blog nya, hanya untuk melihatnya dari kejauhan. Dari batas ruang dan waktu ^_^.
PS: Belajar dari mbak Ifa, kita memang tak bisa terlalu banyak berharap dari cinta. Di atas cinta ada kepemilikan, diatasnya lagi ada takdir yang meliputi ruang dan waktu. Dan cinta tetap tinggal di tempat yang sama. . .

Kamis, 20 November 2008

Tentangku

15 hal tentang gue:

1. Gue ulang tahun bentar lagi, tanggal 5 Desember 2008 nanti, usiaku tepat 24 tahun. Aaaaaa……..Tuhan! aku sudah hampir seperempat abad! Gila…berasa masih kecil, masih kayak anak ingusan, banyak gak becusnya lagi.

2. Gue pengen banget di bonceng pake motor Thunder. Sumpah! Berasa keren aja siy naek motor begituan. berhubung gue gak bisa mengendarai motor segede itu *dorong motor aja gak bisa kaleee*, jadi ya, cukup di bonceng ajah. Gimana? Pembaca ada yang bersedia bawa gak? Hayya—minta-di bonceng- hihi—

3. Pertama kali suka ama cowok itu pas kelas 3 SD. Yang mana jatuh cintanya gak keren banget. Suka ama tetangga samping rumah. Hohoho...alasannya simple banget. Cuman gara-gara dia sering ngasi gue permen setiap sore. Ntu cowok punya kebiasaan, kalo sore jam 4 pasti udah wangi dan rapi jali, trus langganan maen kerumahku. Begindang.....*FYI, ntu cowok sekarang udah jadi polisi. ^_^. Pokoknya gagah deh..he3

4. First love at first sight, jujur aja baru gue alami umur 21 tahun 8 bulan 17 hari *hehe,,bingung kan ngitungnya gimana*, gene, first sight love nya itu tanggal 18 September 2005. So, itung aja sendiri dari tanggal gue lahir *yang beneran ngitung, dasar kurang kerjaan :P *

5. Waktu gue kecil, setiap kali mbak gue memanggil nama gue, pasti gue jawab juga dengan menyebut nama gue..hehe, aneh kan

6. Pertama kali ke bioskop umur 5 taon. Waktu ntu, bokap `n nyokap gue ngajakin semua anggota keluarga nonton di bioskop, dan coba pembaca tebak, gue nonton apaan? Filmnya bang Roma irama choy!! Wakakak...waktu ntu judulnya kalo gak salah ”Menggapai matahari”....`ahiak~ahiak`...*gue yg serius gitu lagi nontonnya. Sedih siy..hiks....T_T

7. Punya bokap seorang purnawirawan TNI-AD. Maklum, anaknya jadi suka marah-marah gak jelas, `n ngedumel sendiri di kamar *dasar bocah, hehe*

8. Bokap gue juga seneng banget ama alat musik. Saking senengnya, gue di kasi tepuk tangan yang sangat amat meriah ame bokap pas gue nampil di sekolah memainkan alat musik seruling! Bayangin, gue les main seruling itu dari kelas 4-6 SD! Yang paling gue banggain, adalah saat gue jadi ketua tim untuk acara perpisahan di sekolah, gue jadi kepala nya waktu tim musik nampil. *uhuk-uhuk, gitu aja bangga*. Tapi sumpah, beneran lho, aku hapal lirik, tuts dan kunci G `n kunci2 yg laen, terutama lagu2 wajib dan lagu daerah.

9. Trus, gue juga murid kesayangan di kelas. Gara-gara tulisan gue paling rapi dan paling bagus satu sekolah *ah, gak penting banget siy*. Jadinya, gue selalu di tempatin sebagai sekretaris di kelas.

10. Suka banget ama coklat silverqueen. Mau yang gede, mau yang kecil, dalam selang waktu beberapa menit aja, gue yakin, ntu coklat dengan riang gembira masuk ke mulut gue.

11. Gampang banget jatuh cinta! Mana jatuh cintanya borongan lagi! Alias jatuh cinta pada banyak pria! Haha....Mungkin lebih tepatnya simpati kali ya. Bisa jadi, karna gue punya beberapa kriteria cowok idaman gue. So, siapapun yang masuk kriteria tersebut, jadi layak untuk di jatuh-cintai ama gue...*apaan sih ah*

12. Penyuka warna ijo. Ada sejarahnya kenapa gue suka ama warna yang satu ini. Gara2 waktu itu gue dibilang cantik ama cowok waktu gue masih SMP. Nah, hari itu, gue pake baju ijo dan sapu tangan ijo. Ah,,,,,gue melayang saat itu. *ini bagian paling memalukan pemirsa*

13. Pertama kali suka dunia baca dan tulis, pas SMA kelas 2. Waktu itu, gue nge-fans banget ama seorang senior. Namanya Mr. Yun, sekarang beliau direktur Sang Bintang School, sebuah Bimbel fenomenal di bumi khatulistiwa. Gue inget banget, pas dia ngisi materi tentang sejarah peradaban islam. Gila! Dia apal nama-nama pahlawan dan sejarah emas kejayaan Islam di jaman andalusia. Nah, saat itu, gue mulai berburu bacaan sejarah dan novel tentu saja.

14. Gue pertama kali pingsan, itu kelas 1 SMP. Waktu itu jam 2 siang, saat-saat seharusnya anak sekecil gue istirahat *maunya....*. gue waktu itu sukses bikin sekolah heboh. Ceritanya waktu itu pas acara pramuka seharian, dr pagi ampe jam 5 sore. Nah, giliran upacara siang hari itu, gue emang udah doa ama Tuhan, supaya di pingsan-in ajah. Gue gak betah banget bediri ampe 1 jam nge-dengerin kakak pembina nyerocos gak jelas di lapangan. Dan satu lagi pembaca, gue gak pernah ngerasain yang namanya pingsan, jadi gue penasaran, gimana sih rasanya pingsan itu. *oh, ternyata pingsan itu begono, kepala berkunang-kunang, semua gelap, gue gak inget apa-apa abis itu*. Sukses pertama gue berhasil. Semua panik, kata temen2 gue siy, gara-garanya gue jatuhnya di lantai marmer, takut kepala gue kenapa-kenapa kan, guru-guru pada bantuin ngangkat badan gue. Hihi...:D. Sukses kedua berhasil gue ukir. Sore harinya, abis gue pingsan, anak2 kan pada ngumpul bersama kelompok2 dan kakak pembinanya tuh, gue inget, kalo gue belum sholat, akhirnya gue pergi ke mesjid yang letaknya sekitar 300 meter dari sekolah. Saat itulah, kehebohan kedua dimulai. Gue di cariin ama kakak pembina yang jagain gue pas pingsan tadi. Dia kaget, gue udah gada di tempat. Nama gue jadi terkenal seantero sekolah, pasalnya, nama gue berulang kali dipanggil2 pake pengeras suara, pake megaphone, dan segala alat lainnya. Semua panik. Gue disangkain ilang! *maklum, sekolah gue termasuk horor, hiy....siswanya sering kerasukan*. Dan ketika sedang panik2nya, gue yang gak tau santai aja masuk ruangan UKS buat ngelanjutin istirahat gue yang sempat tertunda tadi. Dan makin heboh gara-garanya temen gue tereak2 histeris ngeliat gue dateng, dan di belakang teman gue, udah ada beberapa guru. Puff...ternyata, gue sukses buat sekolahan gue heboh hari itu

15. Gue punya abang yang baekk banget. Pokoknya, gue gak nyesel deh jadi adeknya dia. Gue kangen ama abang gue sekarang. Bisa di pastikan, kami mungkin akan bertemu kembali tahun depan. Soalnya, dia lagi tugas pemirsa. Pokoknya jauhhhhhh, 3 hari perjalanan menggunakan bis dari kota ku. Dan , gue berharap, pas dia dateng, tas Exsport baru bakalan juga jadi hadiah buat gue *hehe,,,,sejak kuliah, abang gue yang beliin tas buat gue *.

*betapa ngaco nya, jadi jangan pernah menjadikan bahan-bahan tulisan yang ada di blog ini sebagai bahan referensi buat tulisan Anda dalam bentuk apapun. hehe....

SebeL !@#$%^&*)

Hari ini gue sebel banget. Pasalnya YM gue error mulu. Ceritanya gene, gue kan punya 2 ID ya. Yang sering gue pake adalah ID fighter_militan. Nah, suatu hari, gatau karna apa, ntu YM gak bisa gonta-ganti picture, tampilan room YM nya amat sangat menyebalkan. Kotaknya selalu mengecil tiap kali gue ngetik disitu. Udah gitu, picture nya ya cuma itu-itu doank. Secara gue kan orangnya ekspresif, gak betah dan gak tahan dengan bentuk YM jaman baheula begitu, dan paling seneng ganti pict sesuai mut gue hari itu. Oke, pembaca, itu kekesalan pertama gue.

Nah, berhubung biar ekspresif gue lebih punya taste *halah..hehe*, gue buat ID yang baru, yaitu bara.zenith, supaya tetep bisa gonta-ganti pict sesuai mut gue. :D. Nah, suatu malam, 3 hari yang lalu, adik gue maen kekamar gue, langsung Online, dan tiba-tiba dengan seenaknya dia pake YM gue, gue sebel ame dia, gue suruh dia sign out `n pake ID dia sendiri. Nah, trus, gatau kenapa, abis dia maen, gue gak bisa lagi pake YM gue itu. Berkali-kali sign in, padalah ID dan password nya sudah bener, tetep aja tulisan yang muncul, try again. Gitu mulu!! Gue sebel banget, padalah udah janjian mau YM an ama wartawan, hiks…..huaaaaaaaa,,,,gue sebel banget jadinya. Udah 3 hari ini gue gak bisa YM an pake ID itu… nah, itulah kekesalanku yang kedua, para pembaca.... ada yang bisa bantuin gak???? Perlu pembaca ketahui, gue udah uninstall YM yang lama, dan donlot YM versi baru, versi beta, yang katanya belum perfect alias masih rada eror itu. Tapi, masa iya siy???? Tolongin donkkkkkkkkk……..

Rabu, 19 November 2008

Bedrest :(

Sumpah, dari kemaren pengen posting tulisan yang ngaco, tapi gak nemu2 juga ide konyolnya. Gara-garanya aku 5 harian dirumah!! Bayangin sodara2, Bani yang aktivis, yang super sibuk *halah, sok sibuk kaleee, hehe* mesti terpenjara 5 hari, terkulai lemah di pembaringan. Hueks..mimpi apa minggu kemaren ya. Aku ampe sakit begini..hiks...:((
Seluruh badan rasanya sakit. Batuk, pilek, demam, flu, beserta virus-virus keturunannya flu itu menjangkitiku selama sepekan ini. Ya, bisa jadi karena over sibuk, pulang malem mulu, kurang istirahat, badan jadinya drop. Oh,,,apa yang kulakukan pada tubuhku ini, kasian dia, terdzolimi!

Hari itu, Rabu 12 Nopember 2008, tepat pukul 01.05 WIB, mataku masih terjaga, masih asik menonton film. Abis nonton, langsung idupin komputer, coz kangen ama internet, 2 hari gak surfing, browsing, chatting, donlot, rasanya kangen berat ama dunia satu itu. Akhirnya ampe jam 4 aku masih bersapa ria dan menari dengan komputerku. Lalu dengan santainya, aku langsung rebahan di kasur dalam keadaan komputer masih idup! Pengennya melepas lelah setelah 3 jam mata ini memelototi layar. Eh,,,,kebablasan! Tidur dan bangun jam 8! (syukurnya aku lagi libur sholat, hehe, jadi bangun kesiangan ya gak papa). Dan apa yang terjadi saudara2, ketika aku bangun? Badanku mendadak sakit semua. Badanku panas sekali. Kepalaku pusing. Hidungku mampet. Aku bersin-bersin. Aku susah bangun. Aku mau nangis...hiks... jadilah hari Rabu itu, dimulainya penderitaanku. Mama yang tau aku sakit, langsung bawain sarapan pagi plus obat manjur biar cepet sembuh. Apalagi kalo bukan bodrex!!! Hehe.. emang sembuh sih sore harinya. Tapi hanya sebentar. Besok sakit lagi. Dengan segala daya upaya, aku pergi sendiri ke puskesmas, minta obat. Akhirnya di kasi deh 4 macem obat. Tapi tetep aja, badanku masih lemes. Pokoknya lemes banget deh. Bawaannya pengen rebahan mulu. Hari pertama sakit, temen-temen pada SMS nanya2 kabar dan kondisiku. 3 hari aku gak keluar rumah, di telp-telp ama temen-temen. Abisnya, gak biasanya Bani dirumah mulu gitu. Sepertinya memang aku di suruh istirahat. Bedrest total, setelah sekian lama tubuh ini tidak memperoleh haknya, mungkin dia berontak.

Barulah hari ke-5, ahad kemarin, badanku udah mulai gak sakit2 lagi. Uhmm..aduh, mataku udah mulai goyang-goyang nih. Gak bisa kompromi..........ku mau tidur dulu ya
Ciaouwwwww

*Zzzzz.............semoga mimpi jadi Mulan, hehe.......

Selasa, 18 November 2008

Hati Seluas Samudera

Hati Seluas Samudera

Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Pemuda itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.

Pemuda itu menceritakan semua masalahnya. Pak Tua yang bijak mendengarkan dengan seksama. Beliau lalu mengambil segenggam garam dan segelas air. Dimasukkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduk perlahan. "Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya, "ujar Pak tua itu.
"Asin. Asin sekali, "jawab sang tamu, sambil meludah ke samping.
Pak Tua tersenyum kecil mendengar jawaban itu. Beliau lalu mengajak sang pemuda ke tepi telaga di dekat tempat tinggal Beliau. Sesampai di tepi telaga, Pak Tua menaburkan segenggam garam ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, diaduknya air telaga itu.
"Coba, ambil air dari telaga ini dan minumlah." Saat pemuda itu selesai mereguk air itu, Beliau bertanya, "Bagaimana rasanya?" "Segar," sahut sang pemuda. "Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?" tanya Beliau lagi. "Tidak," jawab si anak muda.

Dengan lembut Pak Tua menepuk-nepuk punggung si anak muda. "Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam tadi, tak lebih dan tak kurang. Jumlah garam yang kutaburkan sama, tetapi rasa air yang kau rasakan berbeda. Demikian pula kepahitan akan kegagalan yang kita rasakan dalam hidup ini, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki. Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan. Lapangkanlah dadamu menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu."
Beliau melanjutkan nasehatnya. "Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran

NB: Saya sedang belajar memiliki hati seluas samudera. Sangat berusaha keras. Kelapangan hati yang menjadikan hidup ini seolah tanpa beban. Memaafkan dengan tulus. Memberi tanpa pamrih.

Minggu, 16 November 2008

Aku Venus


Saya pernah protes kepada takdir. Sama artinya saya menentang Sang Maha Pemillik Takdir. Saya benci jadi perempuan. Itu keluhan saya. Kenapa? Saya benci diciptakan jadi lembek, saya selalu mengeluh karena tidak boleh begini dan begitu sama ikhwan. Gak boleh pulang malem. Saya kesal, kenapa kalo sedih, air mata ini selalu menetes. Saya tidak mau menangis, tapi kantong air mata ini tetap saja menumpahkannya begitu saja. Kalo jadi cowok kan enak, gak ribet masalah pakaian, gak datang bulan, gak masalah tidur dimana aja, berkelana kemana saja dia mau. Masih bergaya protes, saya akhirnya me-list nama di daftar YM saya, beberapa laki-laki untuk saya ”marahi”. Hehe, sebagai bentuk protes saya yang gak penting! Jadilah, si dia kali ini harus menjawab setiap bentuk protes yang saya ajukan. Dia hanya tersenyum dan seperti biasa, memberikan taujih-taujih serta menenangkan saya yang masih kesal ini. Yang akhirnya membuat saya sadar, jadi perempuan itu mulia. Jadi perempuan itu agung.

Abu Hurairah r.a. berkata: "Seorang lelaki datang kepada Rasulullah saw., lalu berkata: 'Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk aku hormati?' Beliau menjawab: 'Ibumu.' Lelaki itu kembali bertanya 'Kemudian siapa?' Nabi saw. menjawab: 'Ibumu.' Lelaki itu terus bertanya: 'Kemudian siapa?' Nabi saw. menjawab: 'Ibumu.' Sekali lagi lelaki itu bertanya: 'Kemudian siapa?' Nabi saw. menjawab: 'Kemudian bapakmu.'" (HR Bukhari dan Muslim)

Dilihat dari hitungan banyaknya, jumlah wanita mencapai separuh dari jumlah masyarakat dunia. Namun, dilihat dari pengaruhnya terhadap suami, anak-anak, dan lingkungan jumlah tersebut lebih dari separuh jumlah masyarakat dunia. Seorang pujangga berkata:
”Seorang ibu ibarat sekolah ... apabila kamu siapkan dengan baik... berarti kamu menyiapkan satu bangsa yang harum namanya.”

Begitu juga, orang-orang bijak banyak yang mengaitkan keberhasilan para tokoh dan pemimpin dengan peran dan bantuan kaum wanita lewat ungkapan: "Di balik keberhasilan setiap pembesar ada wanita!"

Statement itu saja cukup membuat seorang gadis seperti saya untuk berhenti protes kepada Tuhan. Ah, bodohnya saya ini. Dan konyol sekali.
Hehe,,, dan sekarang, tampilan saya sudah sedikit girly!! Mulai googling masalah masakan dan dapur. (inikah esensinya perempuan? gak kan???). yah, intinya, saya harus men-setting otak saya, bahwa saya ini perempuan (dengan segala turunan-turunan beserta definisi dan sifat-sifat keperempuanan-nya). Duh, gak penting banget sih nulis beginian....

Lalu, yang membuat saya juga sedikit tenang, adalah pernyataan teman saya tadi. Bahwa jadi perempuan itu justru sebuah anugrah. Jika saya protes kenapa wanita seringkali menyelesaikan masalah dengan menangis, teman saya cuma bilang begini, ”Cowok kalo marah, pelampiasannya dengan memukul, atau berteriak. Jadi, kalo menangis, justru lebih lega tuh”. Tapi, apa bener ya......

Perasaan menguasai 99% wanita, dan 1% logika. Dan lelaki sebaliknya, mereka di kuasai logika 99% dan sisanya, 1% perasaan. Wew,,terlepas benar atau salah. Yang jelas, itulah kenapa akhirnya wanita di beri amanah menjadi seorang istri dan seorang ibu. Karena perasaan yang dominan. Dunia laki-laki lebih sering mengajarkan pola hidup rasional, argumentatif, cenderung mengeliminir perasaan dan menggunakan otot! Seorang bocah laki-laki di tampar ayahnya ketika ia menangis karena mainannya di rusak oleh temannya. Menangis identik dengan kelemahan dan mental yang gampang ciut bagi sebagian orang. Karenanya, mereka, laki-laki, lebih memahami cara berkelahi daripada melihat mengapa ada orang menyelesaikan masalah dengan airmata. Wah,,,gagah sekali, perkasa ya..(waduh, syndrome maskulin-nya muncul, gaswatttttttttt).....

Whatever lah. I’m Venus.......

*Bentuk protes yang gak penting dan ngedumel gak jelas....Bani, Bani....kapan kamu dewasa??

Rabu, 12 November 2008

LoVe InDoNeSiA

Dari Milis niy.........

Berani dan Bernyali utk mengembargo diri sendiri ?Selamat Membaca dan Mari Mengembargo diri sendiri !!


Suatu pagi di bandar lampung, menjemput seseorang di bandara .
Orang itu sudah tua, kisaran 60 tahun. Sebut saja si bapak.Si bapak adalah pengusaha asal singapura, dengan logat bicara gaya melayu , english, (atau singlish?) beliau menceritakan pengalaman2 hidupnya kepada kami yang masih muda. Mulai dari pengalaman bisnis,spiritual, keluarga, bahkan percintaan hehehe..
"Your country is so rich!"
Ah biasa banget kan denger kata2 begitu. Tapi tunggu dulu..
" Indonesia doesnt need d world, but d world need Indonesia "
"Everything can be found here in Indonesia , u dont need d world"
"Mudah saja, Indonesia paru2 dunia. Tebang saja hutan di Kalimantan ,dunia pasti kiamat. Dunia yang butuh Indonesia !"
" Singapore is nothing, we cant be rich without indonesia . 500.000orangindonesia berlibur ke singapura setiap bulan. bisa terbayang uang yang masuk ke kami? apartemen2 dan condo terbaru kami yang membeli pun orang2 indonesia , ga peduli harga yang selangit, laku keras. Lihatlah rumah sakit kami, orang indonesia semua yang berobat.""Kalian tahu bagaimana kalapnya pemerintah kami ketika asap hutan indonesia masuk? ya benar2 panik. sangat berasa, we are nothing."
"Kalian ga tau kan klo agustus kemarin dunia krisis beras. termasuk disingapura dan malaysia ? kalian di indonesia dengan mudah dapat beras"
"Lihatlah negara kalian, air bersih dimana2.. lihatlah negara kami,air bersih pun kami beli dari malaysia . Saya pernah ke kalimantan,bahkan pasir pun mengandung permata. Terlihat glitter kalo adamatahari bersinar. Petani disana menjual Rp3000/kg ke sebuah pabrikChina. Dan si pabrik menjualnya kembali seharga Rp 30.000/kg. Sayamelihatnya sendiri"
"Kalian sadar tidak klo negara2 lain selalu takut meng-embargoIndonesia? Ya, karena negara kalian memiliki segalanya. Mereka takut kalo kalian menjadi mandiri, makanya tidak di embargo. harusnya KALIANLAH YANG MENG-EMBARGO DIRI KALIAN SENDIRI. Beli lah dari petani2 kita sendiri, beli lah tekstil garmen dari pabrik2 sendiri. Tak perlu kalian impor klo bisa produksi sendiri.""Jika kalian bisa mandiri, bisa MENG-EMBARGO DIRI SENDIRI, Indonesia will rules the world.."

Rabu, 05 November 2008

Parlemen Undercover



Judul Buku: Parlemen Undercover (Kisah-kisah Sontoloyo Wakil Rakyat
Negeri Indosiasat)
Penulis: Abu Semar
Penyunting dan Kata Pengantar: Akmal Nasery Basral
Penerbit: Ufuk Press
Cetakan: Pertama, Agustus 2008
Tebal: xvii+251 halaman


Suka nonton Democrazy dan Republik Mimpi? Yang kerap menyentil perilaku2 para petinggi-petinggi negara di negri ini yang membuat adrenalin kita berpacu cepat. Jika ya, tampaknya, anda layak mengoleksi buku yang satu ini. Tak butuh waktu lama. Sehari saja selesai membacanya. Bahasanya cukup ringan, menggelitik, membuat kita geleng-geleng kepala ketika membaca buku yang berisi 33 kisah sontoloyo anggota parlemen di senayan sana. Di sebuah negri bernama negri Indosiasat. Huh,,ngurut dada deh bacanya. Bisa jadi apatis ama anggota dewan yang kerjaannya cuma ngomongin seputar harta, tahta dan wanita. Ya....3 variabel ini bisa jadi kelemahan bagi makhluk bernama laki2 (eits, para lelaki, dilarang marah dan uring2 an, kita bicara fakta, kawan,hehe...)

Lalu, siapa sesungguhnya pengarang buku ini? Karena buku ini adalah kisah nyata yang sungguh terjadi di gedung senayan, maka pengarangnya adalah orang dalam senayan juga. Yang tau betul seluk-beluk perilaku para legislator yang terhormat itu. Untuk alasan kode etik di kalangan koleganya sesama anggota dewan, maka si pengarang meminta namanya di samarkan saja. Didapatlah Abu Semar! Kedengaran cukup aneh bukan. Cocok sekali. Semar itu sendiri identik dengan kecerdasan seorang rakyat biasa yang menyampaikan pesan dan kritikan kepada penguasa dengan cara jenaka.

Membaca buku inside story setebal 251 ini bisa jadi membuat Anda semakin apatis kepada penguasa negri ini. Dengar saja pendapat dari Fadjroel Rahman tentang buku ini “Setelah Anda membaca buku ini, Anda pasti menyimpulkan bahwa 99% anggota parlemen harus diberhentikan dan tak boleh lagi ikut Pemilihan Raya 2009”

Dalam salah satu tulisan berjudul “Sekretaris Selembar benang”, pembaca akan tau apa saja kriteria sekretaris anggota dewan. Setiap anggota parlemen Indosiasat memiliki hak mengangkat sekretaris untuk membantu pekerjaannya. Sekretaris ini berkantor diruangan yang sama dengan anggota dewan, yang hanya dibatasi oleh sebuah partisi. Ruang kerja mereka tentu saja tertutup dari luar karena bukan sejenis akuarium! Ruang tertutup yang tak bisa di tembus wartawan tercanggih manapun di negri Indosiasat. Dalam merekrut seorang sekrteris, sang anggota memiliki otoritas penuh baik dalam kriteria maupun penetapan jam kerja. Disinilah selera para anggota Parlemen, terutama yang laki-laki, akan sangat menentukan sekretaris model apa yang akan di pilihnya. Setidaknya, ada 3 kategori sekretaris pilihan dewan. Pertama, sekretaris senior, dengan alasan pengalaman dan jam terbang mereka sudah tinggi. Kedua, sekretaris yunior dengan alasan cekatan. Ketiga-dan ini yang sering menjadi korban-sekretaris dengan alur body seperti gitar spanyol, dan wajah sebening pualam. Masalah cekatan dan berpengalaman atau tidak, itu nomer 10 kawan! Yang penting body aduhai, atau apalah istilah yang tepat. Nah, bagaimana jika setelah bekerja, si bos merasa tidak sreg dengan kinerja sang sekretaris yang dipilihnya? Mudah saja. Semudah mereka mengangkat sekretaris, semudah itu pula mereka melepaskannya. Easy come, easy go! Karena itu fungsi sekretaris bagi para anggota parlemen di negri Indosiasat benar-benar seperti bergantung di sehelai benang.

Masih di tulisan ”Sekretaris Selembar Benang”, diceritakan seorang petugas kebersihan bernama Yoben menemukan sebuah benda kenyal berwarna merah jambu yang melekat di dasar tempat sampah. Berkali-kali ditepuk, benda itu tak sedikitpun ingin berpisah dari tempat sampah. Yoben berusaha melepasnya dan berhasil! Benda itupun meluncur tepat di depan matanya. Dan betapa terkejutnya Yoben yang hampir membuat matanya keluar, dan dia spontan bergumam, ”Astaghfirullah, kondom!”.

Ada lagi bagian cerita yang menundang tawa. Judulnya ”Toilet Kafir”.Adalah seorang Kiai Badruzzaman, anggota parlemen yang terkenal dengan ceplas-ceplosnya, mungkin pengaruh daerah asalnya juga. Meski tinggal di ibukota negri Indosiasat, Kiai Badruzzaman terlihat bersahaja dan rendah hati, namun disukai anggota dewan lainnya karena gaya kelakarnya yang segar. Suatu hari, sang kiai mengikuti forum informal dalam rangka membicarakan uji kepatutan bagi calon Ketua Badan Pengelola Urusan Gas dan Minyak Bumi. Seperti biasa, yang namanya rapat informal, tidak dilakukan di gedung parlemen, tapi di hotel berbintang yang letaknya tidak jauh dari gedung parlemen Indosiasat. Menyadari dirinya jarang masuk hotel, maka dengan dalih takut kesasar, sang kiai memilih ikut dengan rekannya saja. Tibalah mereka di ruang pertemuan. Anggota dewan pun mendengarkan para calon menyampaikan visi misi, sambil menikmati makanan dan minuman yang disediakan. Entah karena semakin banyak cairan yang masuk kedalam tubuhnya, atau suhu ruangan yang cukup dingin bagi tubuh Kiai Badruzzaman, ia mulai merasa ingin buang air kecil. Tidak susah baginya mencari toilet, karena di depan pintu sudah ada gambar laki-laki yang menandakan bahwa disitulah dia harus masuk. Sampai disana, beberapa laki-laki sudah berdiri berjejer menghadap porselen putih besar berbentuk mangkok. Ia pun membuka celananya, dan menjulurkan kelelakiannya. Setelah selesai, sang kiai pun menekan-nekan tombol hitam yang ada didepannya. Sialnya, tak setetespun air yang keluar untuk membersihkan ujung tongkatnya. Ah, rusak barangkali, pikir sang kiai. Ia pun bergeser ke kloset sebelahnya sambil tetap memegang alat vitalnya yang menjulur, takut terkena celananya, karena kalo kena celana, tak sah untuk sholat, pikir sang kiai. Namun, air tak kunjung keluar, meski berkali-kali tombol ditekan. Kali ini emosi kiai tak terbendung. Sambil memasukkan organ kebanggaannya itu kedalam celana, dia berteriak ”Dasar toilet kafir!”. orang-orang yang berada di rest room terkaget-kaget. Rupanya sang kiai tidak tau bahwa toilet bekerja dengan sistem sensorik elektronik yang airnya keluar setelah pemakainya menjauh. Benar saja, tak lama kiai mencapai pintu toilet, terdengar guyuran air dari kloset yang baru saja di tinggalkannya. Masih dengan nada jengkel, sang kiai menggerutu” MasyaAllah, ana udah jauh dia baru keluar. Benar-benar kafir!”. Orang-orang yang berada di rest room tersenyum simpul setelah paham apa yang terjadi dengan sang kiai udik itu.

Itu hanya sekelumit kisah dari banyak kisah lainnya. Tulisan-tulisan lainnya yang berjudul ”Karaoke karo kowe” adalah cerita anggota dewan senior yang memplonco juniornya dengan mengajak nya jalan-jalan ke luar negri. Disana, anggota dewan junior tersebut dibawa ke gedung bertuliskan ”PARADISE KARAOKE”. Sesampainya disana, sang junior di bawa ruangan berukuran 3x3m. Memiliki tempat duduk melingkar dengan meja di tengahnya. Didepannya, TV layar datar ukuran besar. Jantung sang junior masih berdebar, apalagi ketika ada suara wanita yang tiba-tiba masuk kerongga telinganya. 2 wanita seksi berwajah oriental menyapa sambil merangkul lengannya ke leher anggota dewan tadi. Kontan saja, detak jantung sang legislator berdetak sangat cepat. Bagaimanapun, ia lelaki normal. Tak mau berlama-lama, sebagai legislator junior, ia tak pernah tau seperti ini kerja anggota dewan kalau jauh dari istri, dia segera pamit dari sana dan meluncur ke hotel tempat ia menginap. Sesampainya di kamar, ia langsung sujud dan bersyukur tak terjerumus dalam kubangan maksiat. Air matanya menganak sungai mengenang kejadian yang baru saja ia alami.

Sebenarnya kisah-kisah dalam buku ini, sebagian sudah menjadi konsumsi publik, dan beberapa kasus juga sedang di selidiki KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Pengarang tidak langsung mengarah ke nama-nama personal tentunya. Namun menggunakan nama-nama samaran. Jika Anda membacanya, saya yakin anda sudah bisa menebak, siapa-siapa saja anggota dewan yang dimaksud oleh sang pengarang. Selain nama-nama samaran pelaku, pengarang juga memplesetkan nama-nama instansi dan lembaga pemerintahan. Seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diplesetkan menjadi Badan Pembasmi Suap Menyuap (BPSM). Badan Kehormatan DPR menjadi Majelis Pertimbangan Martabat, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi Badan Bisnis Negara Indosiasat (BBNI), dan lain-lain. Partai-partai pun begitu. Ada partai ka’bah, partai pohon kuning, partai matahari biru. Tanpa saya sebutkanpun, Anda pastinya bisa menebak itu partai apa.

Saya sempat berpikir untuk menghadiahkan buku ini kepada anggota dewan di kota saya. Hehe...biar mereka menertawakan diri mereka sendiri dan mulai berkaca. Syukur-syukur mereka tersinggung dengan tulisan-tulisan di buku ini. Artinya mereka masih punya hati.
Hm..jadi inget rocker Slank yang sempat menuai protes para anggota dewan yang merasa tersinggung dengan lirik lagu Slank...hehe

Peace..pak dewan...Peace..semoga kedepan kami bisa lebih bertanggung jawab untuk tidak kembali memilih Anda dan cerdas untuk mencari yang lebih baik dan bersih akhlaqnya....