Free Banana Dancing ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
Bani Menulis dan Bercerita: H min Satu Pernikahan Saya

Sabtu, 25 Juni 2011

H min Satu Pernikahan Saya

Jumat, 9 Juli 2010
Jam dinding tepat di 20.17. Saya sendirian. Dikamar pengantin. Semua sibuk mempersiapkan pesta pernikahan saya yang akan dilaksanakan besok (Sabtu, 10 Juli 2010). Saya melihat kesibukan mereka satu persatu. Di luar, kaum bapak sibuk memasang tenda. Di ruang tengah, kaum remaja sibuk membuat manggar, di dapur kaum ibu sibuk mengiris bawang, memotong daging, menggoreng, memanggang. Semua bekerja, semua sibuk. Sejenak, saya tersenyum, bahagia. Senang. Senang sekali rasanya. Saya memberikan senyum terbaik kepada setiap orang yang saya temui baik didapur, di teras, di ruang tengah. Bersyukur, Allah mengaruniakan kepada saya keluarga yang utuh, saudara-saudara yang peduli, teman yang menyayangi saya.

Esok, adalah hari bersejarah bagi saya. Sebuah episode kehidupan yang sebagian besar pasti dilalui tiap manusia. Menikah. Lalu apa yang membedakannya? Proses. Ya, proses mereka menikah dan bagaimana mereka menjalani hidup bersama. Konon, semakin dekat kita dengan seseorang, semakin mudah kita menyakiti dan melukainya. Kedekatan secara emosional adalah alasan yang tepat. Mungkin. Ini mungkin loh. Maka, saya memohon kepada Allah dalam tiap-tiap sujud, agar esok, setelah kami resmi menjadi suami istri, kami mampu mengawali kehidupan kami yang baru dengan cahaya kasih yang melimpah. Agar Allah membentangkan jalan rahmat-Nya disetiap langkah yang kami tempuh.

Rabb... Bimbing kami agar semakin mengimani-Mu. Berikan kami kekuatan disetiap cobaan, beri kami kesabaran dalam menghadapi segala suratan takdir-Mu. Beri kami kelapangan hati di setiap kesempitan hidup. Tak sedikitpun kekuatan yang kami miliki, kecuali Engkau memberikannya. Limpahkan kami keluhuran budi dan keindahan akhlak.
Tuhan yang Maha Baik, beri kami kebaikan di setiap jenak kehidupan kami. Karuniakan kepada kami rasa cinta dan kasih sepanjang hidup kami. Berkahi setiap keputusan yang kami ambil. Limpahkan kepada kami kekuatan untuk saling memberi dan memaafkan, saling mengerti dan mendengarkan. Lengkapi rasa cinta kami dengan kehadiran anak-anak yang Kau titipkan kepada kami kelak. Jadikan mereka anak-anak soleh dan solehah, yang tahu siapa Tuhannya, yang mampu memberikan segala yang terbaik untuk agamanya, untuk orangtuanya, untuk tanah airnya. Hiasi akhlak kami dengan akhlakul karimah.
Allah yang Maha Mengetahui Segala yang ghaib, tak sedikitpun kekuatan yang kami miliki untuk menyingkap takdirmu, untuk meraba masa depan. Yang kami bisa lakukan hanyalah sebuah rencana. Bahkan itu pun seringkali salah langkah. Maka, bimbing kami ya Rabb, beri kami kecerdasan dalam mengambil keputusan untuk masa depan kami. Amin..


Tidak ada komentar: