Free Banana Dancing ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
Bani Menulis dan Bercerita: Januari 2009

Selasa, 27 Januari 2009

Cinta yang melegenda

Iman itu laut, cintalah ombaknya
Iman itu api, cintalah panasnya
Iman itu angin, cintalah badainya
Iman itu salju, cintalah dinginnya
Iman itu sungai, cintalah arusnya


Sajak di atas saya temukan di ”Serial Cinta” nya Anis Matta. Buku ini menghadirkan tema cinta dengan perspektif yang lebih utuh, terhormat dan berdaya guna. Ia menyentuh banyak dimensi. Dari mulai cinta kepada Allah yang mengalahkan segala cinta. Cinta kepada Rasulullah, cinta kepada pasangan, hingga bagimana menimbang kisah orang-orang yang putus cinta dan membawa cinta mereka sampai mati.

Ada banyak kisah cinta yang melegenda dan menyejarah. Lebih banyak lagi kisah cinta di sekitar saya yang menceritakan kebahagiaan, kesedihan, keriangan, keceriaan, emosi.

Membacanya, cukup membuat seorang Bani percaya bahwa kekuatan cinta adalah energi terbesar dalam hidupnya. Ya..aku percaya cinta. Cinta yang memberi. Memberi semua kebaikan yang tersimpan dalam jiwa. Cinta yang memenangkan iman atas syahwat. Cinta yang menciptakan perbaikan watak dan penghalusan jiwa. Maka mencintai adalah “pekerjaan jiwa” yang besar dan agung.

Saya merasa tertampar, kala membaca buku ini. Betapa jauh saya dari makna cinta yang sebenarnya. Makna MEMBERI. Karena cinta adalah kereta, yang berjalan di atas rel kebajikan. Kenapa cinta justru membuat seseorang patah semangat dan hancur? Kita lemah karena posisi jiwa kita salah. Kita mencintai seseorang, lalu menggantungkan harapan kebahagiaan hidup dengan hidup bersamanya! Maka ketika dia menolak untuk hidup bersama, itu lantas menjadi sumber kesengsaraan. Kita menderita bukan karena kita mencintai. Tapi karena kita menggantungkan sumber kebahagiaan kita pada kenyataan bahwa orang lain mencintai kita.

Adalah hal bodoh meratapi kekecewaan kita terhadap takdir, yang justru mematikan nurani, yang menjadikan kita sangat tidak produktif.......kawan, jangan pernah menggantungkan cinta pada makhluk. Karena yang memiliki cinta itu adalah Khaliq (pencipta) bukan makhluq (yang di cipta).........maka abadilah kisah cinta hamba kepada Tuhannya. Terus melegenda dan menyejarah, yang mampu menjadi inspirasi orang-orang sholeh......





Senin, 26 Januari 2009

Kemana Perginya Cinta

Ada yang datang dan pergi
Menyimpan sejuta kenangan
Namun tak sedikit meninggalkan perih
Menghentak-hentak di sini..di sini..

Dia datang tiba-tiba
Tanpa kabar apa-apa
Dengan senyuman
Mengerling manja padaku

Membawa sejuta asa
Menitipkan impian-impiannya
Membangun rumah hati bersama
Bersamamu, aku tenang...

Lalu dia pergi
Sama ketika dia datang
Tanpa kabar apa-apa

Ia meninggalkan luka
Meninggalkan pedih
Menyimpan Perih

Ada luka
Berdarah
Menusuk-nusuk..di sini..di sini...

Satu tanyaku padanya
Cinta, kamu mau kemana? Kamu akan kembali untukku kan?
Dia diam saja
Dia membisu

Perlahan, mataku memanas
Aku tergugu
Butiran kecil mulai meleleh

Dan kini dia benar-benar telah menjauh
Tanpa bisa ku tahan

I can't believe how much i love u

Minggu, 25 Januari 2009
23.55 WIB


Selasa, 20 Januari 2009

Pelangi itu bernama Q-Five

Indah persahabatan
Ta pernah hilang di memori ini
Tertawa bersama
Meski selali diiringi oleh kesedihan
Penuh warna
Bila tlah dewasa
Terkadang kita kekanak-kanakan
Selalu berkhayal
Namun melangkah dengan cita - cita yang mulia
Anugerah sang kuasa
......................................

Awal-awal kuliah, di semester pertama, kami mahasiswa Matematika angkatan 2003 yang berjumlah 54 orang, membentuk komunitas tersendiri. Jadi, sifat khas ABG anak SMA masih melekat kuat di karakter MaBa yang notabene emang suka ngumpul sesama mereka. Ada genk Penta GirL, yang terdiri dari 5 gadis, ada mei, pipit, icha, tiwi, `n jumi. Ada juga DKI (dono kasino indro), hehe…coz ketiga gadis ini selalu bertiga baik ketika mengerjakan tugas, ke kantin maupun aktivitas lainnya.


Tak terkecuali kami, yang juga membentuk komunitas sendiri. Kami menamakannya Q-Five. Q itu di ambil dari Qalbu, artinya hati. Kami berharap, 5 hati ini menyatu, seperti satu keluarga, satu rasa, satu jiwa. Tidak jelas kapan tepatnya kami mendeklarasikan persahabatan 5 sekawan ini. Alasan paling logis dan masuk akal adalah karena kami-lah, 5 akhwat di kelas yang aktif di lembaga dakwah kampus dan himpunan mahasiswa kala itu.

Seiring berjalannya waktu, kami menemukan takdir kami masing-masing. Di awali dari Siti yang harus menghentikan kuliahnya di semester 3 karena di terima jadi CPNS kala itu. Aku ingat betul, siang itu kami tengah mendapat mata kuliah Geometri dari Pak Bistari, dosen Matematika. Ketika tiba-tiba Ayahnya Siti berdiri di luar ruang kuliah dan memanggil Siti dengan isyarat untuk keluar. Entah apa yang mereka bicarakan di luar, namun cukup jadi pusat perhatian bagi kami, mahasiswa yang sedang menyimak materi perkuliahan kala itu. Usai bicara, dia pun masuk ruangan kuliah dengan berlinang air mata. Kami heran bukan buatan. Tak dinyana, Siti lulus CPNS. Ada rasa bahagia sekaligus sedih. Yah, sudah pilihannya untuk memasuki dunia kerja ketimbang kuliah. Sedih karena itu berarti kami tak akan bisa lagi bersama-sama.

4 tahun berselang. Masing-masing personel Q-Five mulai terkotak-kotak. Sibuk dengan urusan, pekerjaan dan aktivitas masing-masing. Selain karena sudah semester banyak, alias di atas semester 8, secara kami tidak ada mata kuliah lagi, dan tinggal menyusun skripsi. Hal itu semakin membuat kami semakin jarang bertemu apalagi ngumpul-ngumpul hanya sekedar neler (minum es teler maksudnya) seperti yang biasa kami lakukan usai ujian akhir untuk menghilangkan kepenatan dan stres menghadapi rumus-rumus. Hehe....

Dewi, sibuk di sekolah tempatnya mengajar, di SMA Boedi Oetomo dan les privat-nya. Dan mungkin menyelesaikan desain seminarnya. Duh, wi...kapan sih kamu bakalan selesai kuliah kalo seminar aja gak di urusin. Hu hu hu....Tak jauh beda dengan Radju yang juga sibuk dengan Jarimatika dan mengajar di Al-Azhar. Iis?? Setelah menyelesaikan sidang skripsi, dia lagi sibuk perbaikan skripsi supaya bisa wisuda bulan Februari ini. Sedangkan aku? Sibuk di Ganesha Operation, les privat, amanah sebagai Ketua Departemen HUMAS KAMMI Daerah Kalbar, serta sibuk berselancar di dunia maya. Menulis di blog, ikut berbagai milis, baca situs berita, politik, budaya, sastra. Bagiku, internet adalah dunia keduaku. Hehe....

Lalu, bagaimana dengan kisah asmara 5 sekawan ini? Duh, jadi blushing nih kalo ngomongin tentang yang satu ini. Siti, Alhamdulillah sudah menggenapkan separuh agamanya. Sabtu, 17 Januari 2009 lalu, dia resmi menjadi Nyonya Ibnu Mubarok. Jadi, tinggal lah kami ber-empat yang masih jomblo. Siapa menyusul? Sepertinya Iis dulu deh. Calonnya dia bilang, paling lama bulan agustus 2009 mereka akan menikah. Praktis, aku, dewi dan radju masih ”meraba-raba” nama, dan mencari-cari yang pas. Huuuuuuuu.....tapi yang jelas, obsesiku buat nyari suami wartawan, redaktur atau penulis susah buat di ilangin. Gak tau kenapa. Serius pemirsa. Sumpah deh...^_^. Padahal resikonya kan banyak ya kalo ber-suami kan wartawan. Hehe.....

Selasa, 20 Januari 2009
23.34 WIB
Seusai ngobrol dengan seorang wartawan pula
*ah, apa pula ini.............media addict.



Jumat, 09 Januari 2009

Duka-Suka CPNS

suka duka apa duka suka sih yang bener....hehe
Woaaaaaaa……….hiks….uhuk-uhuk……….brrrrrrrr………brrrrrrrr……….
Gila, men!!! Pulang dari singkawang! Sejukkk, beku! Hiks…sedih amat yak perjalanan menjadi CPNS. Dengerin ya..CPNS, artinya baru CALON PNS! Yah, mungkin terlalu di dramatisir. Ya gapapa siy, mendramatisir sesuatu biar lebih horror gitu. *apaan sih ah*

Ceritanya begini, Kamis, 8 Januari 2009, aku ke rumah sakit jiwa kota singkawang, ngurusin surat bebas narkoba sebagai persyaratan pengangkatan CPNS. Du du du… jauhhh banget rumah nya. 17 km dari tempatku menginap. Pagi-pagi sengaja datang awal supaya gak ngantri. Eh, tau-taunya, banyak pula orang yang berpikir sama denganku, datang awal supaya gak ngantri. Alhasil, pas dateng, udah seratusan orang yang ngantri. Aku lemes. Berdiri berjam-jam. *Tenang, Bani, tenang, sabar donk, namanya juga usaha*, bisik peri kecil di sebelah kananku. Aku berdiri menunggu. See?? Aku berdiri mulu! Sambil baca novel ”Maryamah Karpov” nya Andrea Hirata. Setidaknya da 5 loket yang harus kami kunjungi supaya bisa dapet selembar surat itu. Dari loker pertama nyerahin photo, trus tes urin, kita di suruh pipis. Sebenarnya aku gak niat pipis, tp karena tegang `n horrible banget rumah sakitnya, aku jadi bisa pipis. Hore...*gila, bisa pipis ajah bangga. Gada kerjaan yak*

Trus, sampailah aku di loket terakhir, tempat penantian bagi para hadirin. Ngantri lagi nunggu nama kita di panggil. Tapi, sampai loket itu tutup jam 11.30, namaku tidak di panggil. Sempet bingung, karena temenku yang datang terlambat saja sudah di panggil. Trus, ada hadirin lain yang protes. Wah, pemirsa, ternyata petugasnya tuh OON banget dah. Masa berkas-berkas yang baru dateng di simpan di atas, jelas kebagian duluan donk, yang pertama kali masukin jadi gak di panggil2 karena berkasnya nyungsep di bawah tumpukan berkas-berkas yang terlambat masuk Peserta yang lain sempet esmosi. Beneran.

Trus, daripada bolak-balik, aku dan temenku memutuskan untuk menunggu suratnya sampe jadi. Karena kantor tutup jam 2, maka kami akan setia dan sabar menunggu ampe nama-nama kita di panggil. Baru sekitar jam 2, akhirnya berakhir sudah penderitaanku. 7 jam choy ngurusinnya. Gue ampe mual-mual berdesakan dengan puluhan orang.

Aku bahagia luar biasa, karena bisa pulang hari itu juga, setelah menyerahkan berkas-berkas ke BKD. Tapi malang banget nasibku, di lembar ijazah, tempat lahirku tertulis sungai raya, sedangkan di transkrip nilai tertulis di sui raya. Ya, di tolak mentah-mentah ama petugas, di suruh perbaiki lagi dari kampus. Padahal, sui itu ya sungai bacanya. Lain lagi temanku, di ijazah namanya Fitri, tapi di surat keterangan bebas narkoba tertulis Pitri. Nasib, nasib. Emang musti balik lagi kesana nanti. Ini kesedihanku yang pertama pemirsa.....Hiks.......

Pulang dari BKD, tanpa ba bi bu lagi, aku siap-siap pulang ke Pontianak. Sekitar jam 2.30, kami berangkat. trus singgah di mempawah buat sholat ashar. Abis sholat, hujan turun dengan dahsyat `n tentu saja lebat. Kami memutuskan untuk menunggu ampe reda. Eh, di tungguin, gak reda-reda malah tambah lebat. Aku nekad deh bawa motor meski harus kehujanan. Petualangan di mulai. Jam 5 lewat, kami berangkat meski hujan dengan riang gembira turun dengan sangat derasnya. Aku kedinginan. Aku ...aku...aku bawa motor gak karuan. Berkali-kali hampir nabrak truk, nabrak jalan berlubang. Tapi alhamdulillah, Allah masih sayang. Sudah malam. Tapi rasanya kok gak nyampe-nyampe ya. Lama amat. Pas menuju jembatan sungai landak, aku menepi, mau gantian aja bawa motor ama temen. Tau karena apa? Karena aku lemes. Lemes beneran. Sumpah. Gak jelas juga lemesnya karena apa. Mungkin karena kecape’an atau shock pas liat tangan dan wajahku putih pucat, udah kayak mayat. Aku kayak liat diriku ini seperti mayat. Makanya shock banget. Ngeri. Serem ndiri. Aku menggigil sepanjang jalan. Ini kesedihanku yang kedua pemirsa.

Trus, besoknya, aku urus semua surat-surat yang salah tempat lahirnya. Ke puskesmas, ngurus surat keterangan berbadan sehat. Ngurus ke kapoltabes, ngurus SKCK, nah disini ini pemirsa. Ngantri lagi, ruame banget. Berdesak-desakan. Polisinya ngedumel. Marah-marah. Tapi beruntung, pas giliran aku, aku gak di marah. Malah polisinya senyum lagi. Alamak! Hehe.. mimpi apa yak semalam....Tapi yang jelas, pas pak polisi tadi ngedumel gak jelas, aku istighfar terus. Berharap pertolongan Allah supaya kupingku ini kuat kena giliran di damprat. Ya ,wajar siy, yang buat ratusan orang. Kantor penuh. Selesai juga akhirnya. Trus buru-buru cabut ke kampus. Aku lupa ini hari jumat, jadi petugasnya udah pada pulang awal. Padahal belum jam pulang. Nasib..nasib...

Pelajaran moral nomer satu. Kalo loe ngerasa punya nama yang cukup ribet dan njelimet, sebaiknya loe periksa semua berkas-berkas yang loe poenya, dari mulai KTP, nama loe gak boleh di singkat. Misalnya nih ya, Syarifah, loe singkat jadi Syf. Atau nama loe Fitri, trus tertulis Pitri. Kemudian, desy, tertulis desi. Akta kelahiran, ijazah-ijazah yang loe punya, musti sama dengan berkas-berkas yang mau loe serahin pas daftar CPNS. Intinya, harus konsisten. Kayak aku ini, di ijazah tempat lahirku tertulis SUNGAI RAYA. Tapi di tranksrip nilai, jadi SUI RAYA. Entah petugas mana pula yang se-enaknya ngerubah itu. Emang siy, menurut hukum tersirat, SUI itu ya SUNGAI. Gara-gara salah satu huruf aja, loe musti ganti semua berkas-berkas itu.

Pelajaran moral nomer dua. Loe musti SABAR. Sebagai bentuk perjuangan. Hehe...karena ngurusin yang begituan, aku aja ampe mual-mual.

Pelajaran moral nomer tiga. Loe bakal inget ama Tuhan di waktu-waktu yang sangat menegangkan dan menakutkan. Ketika gada lagi harapan selain pertolongan Allah.

Pelajaran moral nomer empat. Loe musti teliti betul-betul. Catat semua kebutuhan loe. Apalagi buat elo yang daftar di luar kota misalnya.

Pelajaran moral nomer lima. Berikan senyum terbaik elo ama petugas-petugas di BKD, atau kantor manapun tempat loe ngurus berkas2 itu. Tp sebenarnya elo emang harus tetep murah senyum ama tiap orang. Karena ngefek banget ke orang lain. Senyum tanda mesra, senyum tanda sayang, senyum itu tanda keimanan, senyumlah....kata RAIHAN. Hehe....

Oke pemirsa, tunggu kisah selanjutnya. Tapi ntar deh, kalo pas pra jabatan. Denger-denger sih, akan lebih seru ikut prajab bersama 300 cpns lainnya. thatha...Luv u all, muach..muachh..



Kamis, 01 Januari 2009

Sebab Aku cinta KAMMI


“Mari kita tulis lagi sejarah, Jangan titipkan reformasi pada siapapun!!”
(Fahri Hamzah, mantan Ketua Umum KAMMI periode perintisan)

10 tahun berakhir
4 kali nahkoda bahtera negri ini berganti
10 tahun berakhir
Pemegang amanat semakin tidak di percaya
Mereka semakin rakus merampas hak-hak rakyat jelata
10 tahun berakhir
Malapetaka pun selalu menghantam negri ini
Tsunami
Banjir
Longsor
Dan bermacam penyakit silih berganti merontokkan anak-anak negri

10 tahun berakhir
Orang-orang lapar dan orang-orang menganggur semakin tidak terhitung jumlahnya

10 tahun berakhir
Kemaksiatan dan tindak kejahatan sangat sulit di hentikan
Rasa malu dan rasa peduli terasa semakin menjauh
Adakah harapan dan asa di negri ini
Mungkinkah Allah berkenan untuk mencurahkan berkah dan rahmat-Nya
Apakah kita berhak untuk berkuasa dan memimpin negri ini
Pantaskah kita melayani orang-orang yang bosan dengan janji-janji para penipu

Ingatlah saudaraku
Arah dan tujuan kita jangan berubah
Langkah harus semakin tegap
Karena perubahan adalah kepastian

Bangkitkan semangat dan REBUT SETIAP PELUANG
JANGAN SIBUK DENGAN HAL-HAL TIDAK PENTING
Ledakkan keraguan
Dan yakinlah bahwa Allah pasti membimbing kita untuk mendapatkan kebahagiaan


Lagu tadi mengawali kegiatan Dauroh Instruktrur yang diadakan oleh TIN (Tim Instruktur Nasional) KAMMI Daerah Kalimantan Barat yang di isi oleh 2 anggota TIN, Yeti Lismani dan Herawati. Sebenarnya ada 1 orang lagi anggota TIN, yaitu Muhammad Reza Fachrullah, namun karena kondisi beliau yang sedang dirawat di rumah sakit karena leukimia, sehingga tidak bisa hadir.

Lagu-lagu yang menghentak, mengobarkan semangat 31 peserta yang hadir di Gedung BAPORA. 4 komisariat KAMMI hadir di ruangan tersebut. KAMMI Komisariat STAIN, KAMMI Komisariat UNTAN, KAMMI Komisariat Ketapang, KAMMI Korwil Kota. Hanya 1 yang tidak bisa datang, dari korwil Singkawang.

Selama 3 hari, kami benar-benar di beri muatan pure all about KAMMI. Semua tentang KAMMI dibahas disana. Mulai dari bedah visi KAMMI, filosofi gerakan, manhaj, dan aplikasi standar dauroh di KAMMI. Sejarah kelahirannya, kenapa KAMMI harus hadir. KAMMI sendiri terbentuk dalam rangkaian acara FS LDK (Forum Sillaturahmi Lembaga Da’wah Kampus) Nasional X di Universitas Muhammadiyah Malang tanggal 25-29 Maret 1998. Setidaknya ada tiga alasan utama terbentuknya KAMMI, pertama, sebagai wujud keprihatinan dan tanggung jawab moral terhadap krisis atau penderitaan rakyat Indonesia yang diikat dengan itikad baik untuk memperbaiki kondisi yang ada. Kedua, untuk membangun kekuatan kolektif (people power) yang didasari independensi dan keresahan bersama untuk melakukan agenda-agenda perubahan. Ketiga, untuk mendirikan sebuah pergerakan mahasiswa Islam yang memiliki karakter yang kokoh (sumber: gerakan perlawanan dari masjid kampus)

Tim juga mengupas tentang profil ideal kader KAMMI, yakni mewujudkan kader Muslim Negarawan. Profil Muslim Negarawan ini adalah interpretasi dari sosok ‘Pemimpin Masa Depan yang Tangguh’ sebagaimana termaktub dalam Visi KAMMI. Mengapa harus muslim negarawan? Muslim Negarawan adalah kader KAMMI yang memiliki basis ideologi Islam yang mengakar, basis pengetahuan dan pemikiran yang mapan, idealis dan konsisten, berkontribusi pada pemecahan problematika umat dan bangsa, serta mampu menjadi perekat komponen bangsa pada upaya perbaikan. Ya, ada banyak hal tentang KAMMI. Banyak sekali.


Saya tidak bisa mendefinisikan perasaan saya waktu itu. Atmosfer kebanggaan dan semangatnya mungkin tidak menyeluruh bisa saya bagi lewat tulisan ini. Yang jelas, saya semakin cinta dengan KAMMI. Semakin saya menelusuri betul-betul apa itu KAMMI, semakin menguatkan saya untuk tegar di jalan dakwah ini. Untuk sebuah kemenangan dakwah, untuk sebuah cita-cita syariat islam tegak di bumi Allah, menuju baldatun tayyibatun wa rabbun ghaffur. Menuju masyarakat islami, yang Allah lukiskan begitu indah di QS. Ali Imran :110, yang artinya, ” Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah....”