Free Banana Dancing ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
Bani Menulis dan Bercerita: For The First Time

Rabu, 04 Februari 2009

For The First Time

Dan biarkan hati kita bicara tentang dirinya sendiri. Bukankah tak ada salah nya kita mencoba membangun hubungan kita dari awal lagi. Tentu dengan status yang berbeda. Mungkin dengan begitu, kita bisa lebih mendengar tentang diri kita masing-masing dengan perspektif aku dan kamu. Aku cermin bagimu, dan kau cermin bagiku. Rasanya aku begitu lega. Setelah tak pernah selesai bicara denganmu. Bukankah selalu begitu? Bukankah kita hampir selalu tak punya waktu untuk bicara? Dan untuk pertama kalinya, kau beri aku kesempatan untuk bicara. Tadi malam. Ya, tadi malam. Akhirnya aku tuntas bicara denganmu. Aku selesai....kau tau rasanya? setelah tadi malam, aku merasa kau lah matahari siangku. Kau lah berjuta bintang malamku. Kau lah senja yang bersemburat di langit jingga. Begitu indah, memukau, hanya untuk di nikmati. Perasaan sayang yang amat kuat menguasaiku. Dan aku baru tersadar, ternyata persoalan kita tidak serumit labirin. Cukup mengobrol saja. Cukup katakan saja. Dan kini, pelan-pelan hatiku mulai membentuk konklusi untuk bersikap. Setidaknya membuatku sadar. Ini adalah awal. Tangga menuju kebahagiaan selanjutnya. Hey..benarkah ini sebuah tangga menuju kebahagiaan kita? Aku rindu dalam rindu-rindu tentang takdir kita. Tapi bagaimana jika takdir akhirnya memisahkan kita? Hanya waktu sajalah yang bisa menjawabnya.

Dan dengan sederhana, akan ku ukir prasasti cinta itu di sini. Karena aku ingin mencintaimu dengan cara yang sederhana pula........



1 komentar:

Anonim mengatakan...

Tak pernah menolak dan enggan meng iya kan. "Mungkin salah" bagi seseorang, atau "Mungkin benar" jika berada diposisi tersulit.
Takut untuk mencintai dan sebaliknya merasa sempit untuk dimiliki. Setidaknya biarkan rasa itu hadir, mungkin untuk esok, lusa atau entah sampai kapan