*Kisah Tanpa Judul*
Kini, aku tak tau apa-apa tentangmu
Kini, satu-satunya penghubung antara kau dan aku adalah masa lalu kita.
Wangi parfum yang semerbak. Sepotong rindu dalam kotak kenangan.
Handphone yang dihujani pesan singkat bernada kangen.
Mungkin kini, kau juga sudah bahagia
Mungkin kau juga lupa tentang kenangan kita
Tapi, ingatanku kepadamu bersemayam disini. Tentangmu yang selalu datang setiap hari. Setiap hari. Hanya untuk melihatku dari dekat. Memintaku berada disisimu seharian. Menelponku setiap kali kau ingin dengar suaraku. Mengirimiku pesan singkat tentang cintamu padaku.
Ya, itu memang hanya masa lalu kita.
Dulu. Dulu sekali, kau pernah bertanya
“Mengapa kau tertarik padaku?”
Berkali-kali kau tanya begitu padaku.
Padahal, aku tak pernah meragukan pilihanku padamu. Bahkan ketika masa lalumu hadir dalam hubungan kita. Kau tau? Aku berusaha menahan kesakitan ini, tiap kali ia hadir mencoba menjauhkanku dari cintamu.
Aku seperti menghitung mundur untuk sesuatu yang kutakutkan selama ini. Jauh darimu. Jauh dari kasihmu, dari perhatianmu. Saat kau sudah tak lagi menghiraukan pesan singkat yang kukirim. Kau membalasnya, tapi lebih banyak bernada tak enak. Pertemuan kita, tak menghasilkan apa-apa. Ketika kita ingin membicarakan apa yang terbaik untuk kita, kau pun menjauh. Jauh dariku. Hingga kita seperti tak saling mengenal. Dingin. Beku seperti batu es. Keras seperti karang dilaut.
Ketika aku mendapatimu di sebuah tempat. Ya, aku ingat betul, bukankah tempat itu adalah awal pertemuan kita? Ketika itu, kau hanya tersenyum, tapi tak ada sedikitpun suaramu menyapaku. Tak berselang lama, aku pun pamit. Air mataku sudah menggenang di pelupuk mata dan menganak sungai ketika secepat mungkin aku pamit dari hadapanmu.
Aku ingin menyapamu
Ingin menanyakan kabarmu
Ingin menanyakan aktivitasmu
Ingin menanyakan bagaimana perasaanmu setelah kita berjauhan?
Setelah lama kita tak saling menyapa
Aku juga ingin mendengar kisah perjalananmu selama ini
Mungkin, kau sudah berganti hati sekarang
Aku juga tak tau
Ketika kau memilih untuk jauh dariku
Apa itu karena salahku ataukah salahmu?
Ataukah keadaan yang membuat kita jadi seperti ini?
Atau memang tak ada yang patut disalahkan?
Ketika aku memutuskan untuk tak lagi mengingatmu, justru ingatan2ku kepadamu semakin berloncatan dari benak dan pikiranku. Satu-persatu potongan-potongan kenangan itu keluar dan memintaku untuk menyusunnya kembali menjadi rangkaian indah kehidupan yang pernah kita rancang bersama. Semestinya, kita bisa lebih kuat terhadap apapun yang menjadi penghalang bangunan cinta yang sudah kita bangun selama ini. Semestinya....
*Terinspirasi dari lagunya Clay Aiken, ni liriknya ya.. Buat yang seneng sama lagu-lagu lama.. hehe..
Right Here Waiting
Oceans apart, day after day
And I slowly go insane
I hear your voice on the line
But it doesn't stop the pain
If I see you next to never
But how can we say forever
Wherever you go, whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes or how my heart breaks
I will be right here waiting for you
I took for granted, all the times
That I thought would last somehow
I hear the laughter, I taste the tears
But I can't get near you now
Oh, can't you see it, baby
You've got me goin' crazy
Wherever you go, whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes or how my heart breaks
I will be right here waiting for you
I wonder how we can survive
This romance
But in the end if I'm with you
I'll take the chance
Oh, can't you see it, baby
You've got me goin' crazy
Wherever you go, whatever you do
I will be right here waiting for you
Whatever it takes or how my heart breaks
I will be right here waiting for you
Waiting for you