Free Banana Dancing ani Cursors at www.totallyfreecursors.com
Bani Menulis dan Bercerita: Esok Lebih Baik

Kamis, 27 November 2008

Esok Lebih Baik

Semua Tentang Kita
oleh: Peterpan

Waktu terasa semakin berlalu
Tinggalkan cerita tentang kita
Akan tiada lagi kini tawamu
Tuk hapuskan semua sepi di hati
Teringat di saat kita tertawa bersama
Ceritakan semua tentang kita
Reff:
Ada cerita tentang aku dan dia
Dan kita bersama saat dulu kala
Ada cerita tentang masa yang indah
Saat kita berduka saat kita tertawa


Benarkah first love never dies?? Di dunia ini, semua pasti mengalami cinta pertama. Tapi amat jarang, bahkan mungkin sangat langka, pasangan yang akhirnya menikah dengan cinta pertamanya, hidup bahagia, selamanya, sampai mereka meninggal. Cinta tak pernah menghalangi orang untuk mengejar takdirnya. Semakin dekat seseorang dalam mewujudkan takdirnya, semakin takdir itu menjadi alasan sejati keberadaannya. Maka, cinta adalah energi terbesar dalam melakukan segalanya.

Karena kecintaan pada agama agung ini, para sahabat rela mati di ujung tombak kafirun ketika perang Uhud, perang Khaibar, Perang Badar. Karena cinta, seorang ibu yang berbadan ringkih mampu menyelamatkan bayinya dari himpitan mobil saat kecelakaan terjadi. Karena cinta, seorang laki-laki merelakan waktunya berjam-jam menunggu kekasihnya di stasiun kereta hanya untuk bertemu dengan sang gadis. Itulah bahasa cinta. Yang hanya bisa di baca oleh orang yang memilikinya. Bahasa dunia yang resmi, bahasa yang tidak membutuhkan penjelasan. Sesuatu yang dapat meletupkan daya manakala kita lemah. Sesuatu yang dapat meledakkan empati yang dahsyat manakala kita kehilangan rasa kemanusiaan kita.

Cinta juga sesuatu yang mampu membuat kita bersemu merah tatkala mata kita bersitatap dengannya. Yang menimbulkan getaran-getaran di hati. Yang mampu menimbulkan deburan di jantung. Ya, setiap orang memiliki interpretasi yang berbeda-beda terhadap cinta. Wah, yang terakhir ini, yang jelas adalah bentuk cinta pada pasangan jenis kita. Hehe.......

Dalam hidup ini, cinta bukan segalanya. Tapi segalanya bisa di raih dengan cinta. Viktor E. Frankl menggariskan dalam logo terapinya, kehidupan adalah pencarian makna sejati. ”Dengan siapa” dan ”kapan” terkadang tidaklah penting. ”Mengapa” dan ”Bagaimana” jauh lebih penting. ”Dia yang memiliki ’mengapa’ untuk hidup, pasti bisa menghadapi hampir semua ’bagaimana’. Saya berusaha keras memaknai kata-kata ini. Berkali-kali saya baca dan akhirnya menemukan maksud dari perkataan tersebut.

Man purpose, Allah dispose. Manusia hanya bisa berencana, Allah punya kuasa. Menikahi orang yang kita cintai adalah kemungkinan. Mencintai orang yang dinikahi adalah kewajiban. Konon, wanita membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghapus kenangan first love. Pria, hanya sambil lalu. Artinya mereka cenderung lebih mudah melupakan ketika sudah ada yang menggantikan posisi ’someone spesial’ itu.

Maktub. Bukankah sejarah hidup kita ditulis oleh tangan yang sama. Oleh sang Pemilik takdir. Jadi, jangan pernah menyesali apa-apa yang sudah terjadi. Jangan pernah pikirkan sesuatu yang sudah tertinggal di belakang. Karena hal itu hanya akan menghabiskan energimu. Ah, nasehat ini sebenarnya untuk saya. Saya mencoba untuk membesarkan hati saya. Saya yakin mampu menatap masa depan untuk jadi lebih baik dari hari ini. Ya, saya bisa!! Tidak mengeluh oleh takdir. Tidak menyalahkan realita. Mencoba menjalani hari dengan memanfaatkan berjuta potensi yang Allah amanahkan pada saya. Itu jauh lebih baik. Oke, Bani, Go Go Go. Fight Fight Fight. Win Win Win…hehe, jadi ingat pas ikut Training ESQ. Semangat nya juga gitu tuh…….. Go, Fight, Win….

Tidak ada komentar: